Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Review Tottenham Hotspur vs Manchester United

14 Januari 2019   05:40 Diperbarui: 14 Januari 2019   10:53 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ole Gunnar Solskjaer. (Bola.net)

Jawaban Ole Gunnar Solskjaer terhadap keraguan publik terhadap kebangkitan MU, pasca kehadirannya ke Old Trafford menggantikan Jose Mourinho. Hasil kemenangan 6 kali beruntun akhirnya berhasil dicatatkan skuad The Red Devils setelah keberhasilan mereka menumbangkan Spurs si tuan rumah (14/1).

Walau skor akhir di laga besar ini 'hanya' 0-1, namun, hasil 3 poin ini sukses mengantarkan MU untuk terus memangkas jarak dengan 5 tim di atasnya. Apalagi, mereka berhasil mengalahkan tim yang sedang berada di posisi 4 besar seperti Spurs. Sehingga, hasil bentrokan dua tim ini sangat  mempengaruhi situasi di tabel klasemen sementara Premier League musim ini---persaingan di zona Eropa kembali sengit.

Lalu, apa yang dapat dilihat dari hasil pertandingan besar ini?
Di sini, penulis menghadirkan 5 catatan menarik tentang Spurs vs MU (0-1):

1. Spurs kehilangan penyeimbang di lini tengah pada saat Moussa Sissoko ditarik keluar karena mengalami cedera (terlihat seperti mengalami cedera hamstring).
Keluarnya Sissoko, otomatis Spurs tidak memiliki pemain yang mampu bertarung mengimbangi pergerakan pemain depan MU yang sangat mobile. Seperti, Anthony Martial, Jese Lingard, Marcus Rashford, hingga pemain tengah Paul Pogba.

Spurs memilih memasukkan Erik Lamela untuk menggantikan Sissoko. Karena, pemain tengah yang lebih menjanjikan di bench Spurs dan patut dimainkan di big match seperti ini jelas ada di pemain asal Argentina ini.

Namun, masuknya Lamela ternyata merubah situasi permainan. Karena, Lamela sebenarnya memiliki posisi yang ditempati antara Dele Alli dan Son Heung Min. Sehingga, ketika dia masuk dan kedua pemain tersebut juga ada di sana, otomatis pembagian bola di lini tengah 'terlalu padat'. Artinya, perlu ada chemistry tambahan dalam membangun serangan. Karena, ketika dari awal, pola serangan Spurs difokuskan hanya pada Christian Eriksen dan Winks di tengah menopang trio Son, Dele, dan Harry Kane.

2. Ketika, Lamela masuk, alur bola menjadi terlihat dibagikan ke banyak pemain, termasuk Lamela. Hal ini yang membuat permainan Spurs menjadi berubah, kurang cepat untuk menusuk, dan banyaknya pemain di lini tengah dan depan, membuat pemain MU tahu kondisi untuk dapat bertahan lebih ke dalam dan rapat.

Inilah yang kemudian membuat seorang fullback seperti Trippier harus menjadi alternatif tumpuan untuk membangun serangan, dan fatalnya, dari kesalahan mengoper Trippier ke tengah justru menghasilkan bola tanggung yang dapat dikuasai Paul Pogba dan mengalirkan bola tersebut cepat ke depan---ke arah Rashford---lalu, menghasilkan gol satu-satunya di laga ini.

3. Permainan MU terlihat sangat 'normal' di laga ini. Mereka tahu kapan menyerang, bertahan, dan mampu melihat momentum tersebut untuk membuat kejutan bagi tim tuan rumah yang masih belum mengenali taktik Solskjaer.

Penampilan Paul Pogba di lini tengah MU juga terlihat mampu menguasai keadaan. Karena, selepas keluarnya Sissoko di pihak Spurs, membuat duel di lini tengah---khususnya di babak pertama---lebih banyak dimenangkan oleh Pogba dan dua double pivot Ander Herrera-Nemanja Matic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun