Kali ini saya diberikan kesempatan untuk mengikuti festival pangan di Desa Linamnutu Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan-NTT. Kegiatan ini diinisiasi oleh Walhi NTT bekerjasama dengan komunitas Ikatan Tokoh Adat Pencari Keadilan dan Kebenaran (ITA -PKK). Kegiatan ini juga dihadiri oleh organisasi mahasiswa, pemerintah propinsi dan LSM.Â
Festival Pangan ini bertemakan "Haim Meon Natuin Tetus Nako Nasi, Talan Tia Haim Panat Nasi" secara umum dapat diartikan sebagai wujud syukur masyarakat terhadap alam.Â
Festival Pangan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 15-16 Maret 2019. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wujud syukur masyarakat terhadap alam yang sudah memberikan kehidupan, disamping itu juga ini bagian dari mempertegas akan akses wilayah kelola rakyat.Â
Kesan pertama saya ketika masuk di Desa Linamnutu. saya merasakan betapa sejuknya alam di desa tersebut. Udara segar mampu membawa saya seolah mendapatkan kekuatan baru.Â
Berbagai sajian pangan lokal ditampilkan oleh komunitas ITA-PKK dan tidak luput juga dalam festival pangan tersebut  saya temukan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah bertahan ratusan tahun.Â
Filosofi ini menjadi kekuatan masyarakat di Timor Tengah Selatan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Pelestarian lingkungan berbasis budaya ini merupakan warisan leluhur yang sampai kini dilakukan walaupun perkembangan teknologi yang cepat, namun masyarakat tetap konsisten mempertehankan nilai-nilai kearifan lokal.Â