Mohon tunggu...
Deddy Febrianto Holo
Deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Tana Humba

Nda Humba Lila Mohu Akama "Kami Bukan Sumba Yang Menuju Pada Kemusnahan".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Merawat Hutan Lewat Kearifan Lokal di NTT

18 Maret 2019   03:08 Diperbarui: 18 Maret 2019   03:32 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haim Meon Natuin Tetus Nako Nasi, Talan Tia Haim Panat Nasi. (Walhi)

Kali ini saya diberikan kesempatan untuk mengikuti festival pangan di Desa Linamnutu Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan-NTT. Kegiatan ini diinisiasi oleh Walhi NTT bekerjasama dengan komunitas Ikatan Tokoh Adat Pencari Keadilan dan Kebenaran (ITA -PKK). Kegiatan ini juga dihadiri oleh organisasi mahasiswa, pemerintah propinsi dan LSM. 

Festival Pangan ini bertemakan "Haim Meon Natuin Tetus Nako Nasi, Talan Tia Haim Panat Nasi" secara umum dapat diartikan sebagai wujud syukur masyarakat terhadap alam. 

Festival Pangan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 15-16 Maret 2019. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai wujud syukur masyarakat terhadap alam yang sudah memberikan kehidupan, disamping itu juga ini bagian dari mempertegas akan akses wilayah kelola rakyat. 

Kesan pertama saya ketika masuk di Desa Linamnutu. saya merasakan betapa sejuknya alam di desa tersebut. Udara segar mampu membawa saya seolah mendapatkan kekuatan baru. 

Berbagai sajian pangan lokal ditampilkan oleh komunitas ITA-PKK dan tidak luput juga dalam festival pangan tersebut  saya temukan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah bertahan ratusan tahun. 

Keterangan Foto: Sajian pangan lokal (Putat)
Keterangan Foto: Sajian pangan lokal (Putat)
Dalam menjaga hutan pun komunitas ITA-PKK terus mengkampanyekan filosofi alam dan merangkainya dalam wujud budaya bahwa tanah adalah daging, Hutan adalah rambut, batu adalah tulang dan air adalah darah. 

Filosofi ini menjadi kekuatan masyarakat di Timor Tengah Selatan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Pelestarian lingkungan berbasis budaya ini merupakan warisan leluhur yang sampai kini dilakukan walaupun perkembangan teknologi yang cepat, namun masyarakat tetap konsisten mempertehankan nilai-nilai kearifan lokal. 

Keterangan Foto: Tarian penyambutan
Keterangan Foto: Tarian penyambutan
Festival Pangan ini selanjutnya akan menjadi angenda tahun demi menjaga lingkungan dan budaya. Adapun yang menjadi harapan masyarakat adalah pemerintah melindungi, menghormati dan mengakui hak-hak masyarakat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun