Mohon tunggu...
Fery Deddy Fahriza
Fery Deddy Fahriza Mohon Tunggu... Lainnya - Music is my soul

Without deviation from the norm, progress is not possible by Frank Zappa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Indonesia: Sektor Pertanian hingga Industri

1 April 2021   10:21 Diperbarui: 1 April 2021   10:28 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pikiran-rakyat.com

Indonesia diberikan hadiah besar dari Tuhan berupa lahan pertanian yang luas nan subur, hal ini lalu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakatnya. Sektor pertanian kala itu membantu ekonomi negeri untuk tumbuh. Dilansir dari jurnal media.neliti.com, pada tahun 1967 silam sektor pertanian memberikan kontribusinya untuk Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 67 persen, sayangnya di tahun 1995 justru menurun menjadi 17,2 persen saja.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, pembangunan di Indonesia memperlihatkan sebuah transisi dari pertanian ke industri. Sebelumnya kita hanya bergantung pada sektor pertanian saja, namun sentuhan industri diharapkan dapat membawa nilai lebih yang positif. Andaikan kita memilih opsi berdiam diri, bisa-bisa secara ekonomi, teknologi, maupun pengetahuan, kita tidak akan berkembang.

Oleh karenanya, sektor industri berfokus untuk mengelola bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi, yang bermanfaat untuk mendapatkan keuntungan berkali lipat. Industri di Indonesia beragam, namun di antaranya yang perlu kita ketahui yakni industri primer, sekunder, manufaktur, konstruksi, jasa, dan lainnya.

Sektor pertanian dan industri sebenarnya saling berhubungan. Industri membutuhkan bahan baku dari sektor pertanian untuk menghasilkan produk industri yang bernilai lebih, begitu pun sebaliknya. Selain itu, sektor industri membutuhkan lahan dalam menyokong infrastruktur industrialisasi. Kedua sektor ini memiliki peran dan nilai yang sama, serta saling menyempurnakan satu sama lain.

Kehadiran sektor industri ini memiliki kontribusi yang besar untuk PDB hingga di waktu sekarang. Misalnya, pada industri manufaktur di periode tahun 1980-1997 mengalami pertumbuhan rata-ratanya 10,9 persen. Di tahun 2006, industri pengolahan berhasil menunjukkan prestasinya sebagai sektor dengan kontribusi terbesar terhadap PDB. Bahkan hingga kini sektor industri masih memberikan kontribusi terbesar pada PDB.

Di era yang modern di mana masyarakat Indonesia berbondong-bondong mengadu nasibnya ke perkotaan demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik, minat seseorang pada sektor pertanian pun perlahan semakin menurun. Mengingat di tahun 2035 mendatang penduduk usia produktif (15 tahun-64 tahun) akan membludak di Tanah Air, para generasi muda lebih menunjukkan minatnya untuk bekerja di sektor industri, informal kota, dan UMKM ketimbang sektor pertanian yang menurut mereka terlihat kuno.

Apabila industri sudah siap, teknologi tinggal dijalankan, jumlah tenaga kerja juga melimpah, bukankah ini saat yang tepat agar Indonesia fokus pada sektor industri? Keuntungannya pun beragam, lapangan pekerjaan terbuka, Indonesia memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan tidak ketinggalan ekonomi terus mengalami perkembangan. Menurutmu, apakah industri Indonesia sudah mampu bersaing dengan negara-negara lainnya?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun