Mohon tunggu...
Debora Kristiani Rahardjo
Debora Kristiani Rahardjo Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

5 Keuntungan Menjadi Seorang Guru

29 Januari 2023   11:31 Diperbarui: 29 Januari 2023   11:34 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tak banyak orang yang mau mendedikasikan diri menjadi seorang guru. Entah karena gaji yang kecil atau memang bukan panggilan hidupnya menjadi seorang guru. Namun, tak sedikit pula orang yang memutuskan menekuni dunia pendidikan ini. Nah buat kalian yang ingin menjadi guru namun masih galau gundah gulana, saya akan sharing beberapa keuntungan yang bisa kalian dapatkan kalau kalian menjadi guru. Tentunya ini merupakan pengalaman pribadi saya ya. Yuk kita simak...

1. Tidak akan ketinggalan zaman

Guru selalu dituntut untuk up to date dengan fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Mengapa? Karena ketika guru mengajar di kelas, kami dituntut untuk bisa mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka guru harus selalu update dengan berita-berita, peristiwa, maupun tren terbaru. Peserta didik tentunya juga akan lebih senang dengan guru yang demikian.

2. Pengetahuan yang dimiliki akan terus berkembang

Perkembangan kurikulum di Indonesia akan mendorong guru untuk terus belajar. Sebagai contoh waktu saya kuliah S1 sekitar 9 tahun yang lalu, saya belajar Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013. Sedangkan mulai tahun 2022 lalu, sekolah tempat saya bekerja mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Mau tidak mau saya dan rekan-rekan guru harus mempelajari kurikulum yang baru ini lengkap dengan segala pritilannya. Model pembelajaran yang baru, asesmen yang baru, dan sebagainya. Dengan demikian pikiran kita terus terasah. Tidak berhenti pada ilmu yang dipelajari saat kuliah saja. Sekarang guru juga diberikan program pengembangan diri seperti Pendidikan Profesi Guru (PPG), Pendidikan Guru Penggerak (PGP), dan sebagainya. Program-program ini dapat mendorong kita untuk terus mengembangkan diri sebagai seorang guru.

3. Memiliki lingkungan relasi yang positif

Menjadi guru tentunya membuat kita terus berinteraksi dengan banyak orang. Mulai dari peserta didik, orang tua, pengawas sekolah, hingga rekan-rekan sejawat dari berbagai daerah. Relasi ini bisa terbentuk ketika guru mengikuti kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG), Lokakarya, pertemuan dengan orang tua peserta didik, seminar, studi banding, dan sebagainya. Memiliki relasi yang luas sangat penting ya. Menyadari bahwa sebagai makhluk sosial, kita tidak dapat hidup seorang diri. Relasi di dunia pendidikan umumnya bersifat positif karena dalam relasi ini biasanya ditujukan agar guru dapat berbagi ilmu dengan teman sejawat. 

4. Bisa belajar parenting gratis

Guru adalah orang tua di sekolah. Lalu kalau gurunya belum menikah atau belum punya anak bagaimana? Kan belum tentu bisa jadi orang tua. Nah, karena peran kita sebagai guru adalah menjadi orang tua bagi anak didik kita maka meskipun kita belum memiliki anak, kita harus memahami cara parenting yang baik. Ingat, guru tidak ditugaskan hanya untuk mengajar, namun juga mendidik. Saat kuliah S1 pendidikan kita akan diajarkan bagaimana cara mendidik anak. Bagaimana memberikan penguatan, merespon tindakan negatif anak, maupun cara memberikan konsekuensi kepada anak. Saat menjadi guru kita juga bisa belajar parenting ini dari rekan-rekan kita di sekolah. Yang tentunya gratis tis tis. Mantap bukan...

5. Memiliki waktu luang untuk keluarga

Normalnya guru bekerja mulai pukul 7 hingga 3 sore. Ada yang bekerja mulai hari Senin hingga Jumat atau ada juga yang sampai hari Sabtu meskipun hanya setengah hari. Dibandingkan dengan pekerja di pabrik atau perusahaan yang bisa pulang malam atau shift malam. Tentunya guru memiliki kelebihan dalam waktu luang. Setelah pulang kerja, seorang guru masih bisa menemani anaknya bermain, belajar, memasak makan malam, atau di weekend masih bisa sekadar healing tipis-tipis. Ini menurut pengalaman saya dan beberapa rekan ya. Di sekolah, saya juga masih bisa memiliki libur kenaikan kelas selama 1 minggu, libur natal 2 minggu, dan libur lebaran sekitar 1 minggu. Lumayan kan... hehehe...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun