Mohon tunggu...
Debby Anggraini
Debby Anggraini Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Moeldoko Siapkan Generasi Emas 2045

8 Mei 2018   10:30 Diperbarui: 8 Mei 2018   10:27 2938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/akunketansusu/

Pernahkah kita membayangkan Indonesia 28 tahun lagi? Ditahun 2045, saat dimana Indonesia genap berusia 100 tahun setelah merdeka. Tampaknya memang masih panjang, tapi bila kita tak menunggu jangka waktu itu sebenarnya teramat singkat.

Hal ini menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana dan gagasan tentang Generasi Emas 2045. Pasalnya ada satu hal yang bisa menjadi modal untuk kelangsungan bangsa dan negara ini kedepannya, bernama bonus demografi.

Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya berada pada usia produktif (15-64 tahun), sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.

Begitu cepatnya dunia bergerak dan berputar. Negara-negara di dunia ini tengah berlomba-lomba menjadi yang tercepat, terbaik, terkuat, dan terbesar. Lantas kita?

Sudah pasti untuk menghadapi fenomena ini tergantung bagaimana sikap semua pihak menyiapkan generasi muda. Masalahnya seperti apakah kondisi para pemuda Indonesia saat ini, dan sudah siapkah mereka mengemban tanggung jawab mereka sebagai seorang pemuda di tahun 2045 nanti? 

Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko menyatakan pemerintahan meyakini tepat berusia 100 tahun tersebut Indonesia bakal menjadi bangsa yang unggul. Untuk itu, pemerintah berharap kepada para generasi penerus agar terus meningkatkan kualitas diri.

Jika sudah demikian, maka pernyataan diatas harus dijawab dengan optimis bahwa Indonesia bisa menciptakan pemuda-pemudi berkualitas unggul yang mampu menjawab tantangan zaman menuju 100 tahun Indonesia.

Lantas anak zaman sekarang harus ditanggapi serius perihal moral, pendidikan dan konsumsi konten dalam media online menyangkut teknologi yang semakin tak bisa lepas dari generasi muda milenial maupun Z.

Dan tanpa kita sadari, dalam kurun waktu 800 tahun terakhir ekonomi dunia yang dulunya berpusat di belahan bumi barat kini sudah mulai bergeser ke timur. Kita lihat bagaimana Singapura, Jepang, China dan Korea Selatan kini menjadi negara yang punya kekuatan untuk mengendalikan perekonomian dunia.

Untuk itu, Moeldoko memastikan pemerintah bakal terus melakukan berbagai upaya guna membangun semangat optimisme generasi milenial sehingga kedepan mereka dapat memberikan yang terbaik kepada bangsa dan negara.

Moeldoko menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya untuk menyebarkan virus optimisme, sebab kalau para pemimpinnya pesimis, maka generasi muda juga ikut pesimis. Maka tidak ada kata pesimis. Negara dan bangsa ini dibangun dengan semangat yang menggelora, tidak ada kata patah semangat yang ditulisnya pada akun twitternya, @GeneralMoeldoko (wartasumedang)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun