Mohon tunggu...
Desi Handayani Sagala
Desi Handayani Sagala Mohon Tunggu... Editor - Gov Public Relations | Social Causes Enthusiast

Seorang Praktisi Kehumasan Pemerintah yang mencoba menerangkan isu-isu kebijakan yang berkaitan dengan dampak sosial sekitar berdasarkan pengalaman dan pengamatan lewat tulisan dari kaca mata individu.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Tawaran "Dance" ala Sandiaga Uno

1 Februari 2018   16:52 Diperbarui: 1 Februari 2018   16:59 1560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: wartakota.tribunnews.com

Ada saja kebijakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang berhasil menarik perhatian netizen, bukan hanya bagi warga Jakarta. Jika sebelumnya Pemprov DKI mengeluarkan statement ingin mengubah Jakarta bak Eropa, kali ini warga Jakarta diajak "nge-Dance" bareng. Pemberitaan media sosial hari ini mengabarkan bahwa Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiga Uno berencana membuat program "Jakarta Dance Meet-up" yang diklaim akan membantu persatuan warga DKI. 

Langkah Sandi ngajak "nge-Dance" warga DKI  mulai dilakukan, dikabarkan Sandi sudah melakukan pembicaraan dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). Jika program ini jadi, warga DKI yang hobi nge-Dance bakal punya ruang menyalurkan hobi mereka. 

Tapi yang menarik justru tanggapan netizen selepas berita ini diterbitkan, dukungan sampai cibiran dilayangkan mengomentari statement Sandi . Beberapa netizen berpandangan kebijakan semacam ini jauh dari harapan, mempertanyakan kebijakan yang dibuat seharusnya  berkaitan dengan kesejahteraan warga DKI. 

Tidak ada yang salah dengan rencana program ini, karena program pemerintah tidak harus melulu menyoal kemiskinan, sosial, dan politik. Tapi program seperti ini mungkin akan lebih berterima jika program prioritas sudah dilaksanakan, ibarat memenuhi kebutuhan primer terlebih dahulu. Paling tidak program-program yang dilaksanakan sejalan dengan agenda yang dijanjikan pada masa kampanye lalu. Ibarat "gimana mau nge-Dance kalau makan dan tempat tinggal tidak jelas." 

Apalagi mengingat pertarungan besar masa Pilkada DKI 2017 lalu, tampaknya bukan hanya warga DKI yang menunggu kerja nyata keduanya, tetapi masyarakat se-Indonesia. Yang paling disoroti jelas "janji-janji" yang disampaikan saat kampanye. Warga DKI masih menunggu realisasi program yang sudah sempat didengun-dengungkan. 

Anies-Sandi tampaknya perlu mengatur ulang strategi kepemimpinannya, di samping memenuhi ekspetasi 57,96 persen suara pendukung keduanya saat Pilkada, dipastikan 42,04 persen suara selebihnya mengamati terus setiap langkah kebijakan yang diambil keduanya. Bahkan Anies-Sandi tidak hanya diharapakan memenuhi suara pendukungnya saja, tetapi suara warga DKI Jakarta seluruhnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun