Mohon tunggu...
Deasy Kania R
Deasy Kania R Mohon Tunggu... Lainnya - Hotel Management Graduate, Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019 Awardee.

Food & Beverage, Beauty, and Lifestyle.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Vanilla, Perasa Dengan Nilai Jual Yang Tinggi

6 Februari 2021   22:21 Diperbarui: 3 Maret 2021   18:57 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo teman-teman, saya Deasy Kania Rhamadhanti C, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee dari Beasiswa Unggulan Kemendikbud. Tulisan ini merupakan cara saya memberikan bacaan dan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi teman-teman semua. Selamat Membaca!

Vanilla merupakan salah satu perasa paling umum digunakan saat membuat dessert. Vanilla sendiri digolongkan sebagai salah satu bagian dari rempah yang terkenal. Namun, siapa sangka perasa yang berasal dari Meksiko dan Amerika tengah ini terdengar begitu sederhana ternyata memiliki nilai jual yang tinggi di pasaran. Vanilla disebut-sebut sebagai salah satu rempah termahal di dunia selain Saffron. Rempah ini berasal dari anggrek vanila, dan berbentuk polong. Budidaya yang rumit dan diperlukannya keterampilan yang teliti menjadi salah satu alasan mengapa vanilla menjadi rempah yang sangat mahal.

Tumbuhan ini merupakan tumbuhan merambat yang banyak ditemui di iklim sub tropis, karena pemberdayaan vanilla sendiri membutuhkan cahaya matahari yang sedikit, juga iklim sejuk. Tumbuhan ini hanya berbunga selama sehari, sehingga penjaga kebun harus memeriksa setiap hari untuk melakukan penyerbukan buatan. 

Sekitar 6 bulan setelah penyerbukan, vanilla siap di panen. Proses panen pada tumbuhan ini juga membutuhkan ketelitian yang khusus. Tanda buah sudah mulai matang adalah ujung buah vanilla yang mulai berwarna pucat kekuningan. Namun, waktu kematangan buah vanilla berbeda beda, hal ini dikarenakan ukuran buah vanilla yang terbentuk pada proses penyerbukan.

Tumbuhan ini dinyatakan berhasil panen jika, buah vanila yang dihasilkan berbentuk polong yang padat dengan ujung yang kekuningan. Setelah vanilla di panen, dilanjutkan dengan proses fermentasi. Berawal dari mengeringkan buah vanilla dengan cara di panggang atau dijemur dibawah sinar matahari. 

Setelah itu, buah vanila akan difermentasikan di tempat yang lembab hingga mengeluarkan aroma vanilla yang khas. Selanjutnya dilakukan proses pengeringan dengan cara dijemur. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembaban pada buah vanilla untuk mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri. Jika kadar kelembaban sudah berkurang, dilanjutkan dengan proses penyekapan. Pada proses ini, buah vanila akan di bungkus secara bersamaan dan disimpan selama 6 bulan hingga aroma vanilla kembali keluar.

Dengan proses pemberdayaan yang panjang, vanilla juga memiliki segudang manfaat baik untuk kesehatan maupun untuk penambah aroma pada produk makanan dan kosmetik. Manfaat kesehatan yang didapatkan dari vanilla berupa membantu penurunan berat badan, menyembuhkan stress dan sebagai anti oksidan. Tak hanya dijadikan sebagai perasa pada makanan penutup, banyak brand kosmetik ternama yang menjadikan vanilla sebagai bahan pada parfum. Tidak diragukan lagi mengapa harga vanilla begitu mahal, buah ini harus melalui proses yang panjang untuk menjadi rempah mahal yang berkualitas tinggi.

Sekian dari pembahasan saya terhadap penjelasan mengenai Vanila Sebagai Perasa Dengan Nilai Jual Yang Tinggi. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik dan saran mengenai artikel ini. Terima kasih, salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun