Katanya sejarah adalah guru terbaik. Kalau pernah gagal di masa lalu kita harus belajar dari pengalaman tersebut dan tidak mengulanginya di masa depan. Sepertinya Amerika Serikat sudah lupa atau Paman Sam memang pemaaf.
Setelah semua pengkhianatan, standar ganda, dan janji yang diingkar, Washington sekali lagi membantu Pakistan. Bagaimana tepatnya? Dengan meningkatkan jet tempur Pakistan. Saat ini Pakistan mengoperasikan armada sekitar 80 jet tempur F-16 dan AS ingin menambahnya. Â
Keputusan AS ini diumumkan oleh Departemen Luar Negeri pada hari Rabu (7/9). Ada 5 hal penting dari pengumuman tersebut. Satu, bantuan tersebut merupakan permintaan dari pemerintah Pakistan. Dua, total biaya peningkatan ini adalah 450 juta dolar. Tiga, tidak termasuk senjata atau amunisi baru. Dan empat, bantuan ini seharusnya digunakan untuk meningkatkan peran Pakistan dalam memerangi terorisme. Lima, tidak akan mengubah dasar keseimbangan militer di kawasan tersebut.
itulah yang dikatakan departemen luar negeri AS tetapi apakah ada agenda lain? Apa pentingnya bantuan ini? Sebagai permulaan, AS pernah mengirim militer pada 2018. Kemudian presiden Donald Trump menghentikan bantuan militer tersebut.
Alasan Trump sederhana, Pakistan bukan sekutu yang bisa dipercaya. Pakistan bermuka dua dalam perang melawan terorismer. Jadi Trump putuskan untuk menghentikan bantuan militer ke Pakistan.
Tetapi tiga tahun kemudian Joe Biden membalikkan kebijakan Trump. Biden berencana meningkatkan armada f-16 Pakistan. Kenapa? apa yang bikin Washingtron berubah pikiran? Apa sejak 2018 Pakistan sudah membuktikan diri layak dibantu dalam tiga terakhir ini?
Tidak sama sekali. Faktanya pengkhianatan Pakistan tambah menjadi-jadi. Coba ingat kembali ke Agustus 2021, Taliban merebut kembali Afghanistan dan yang mendukung mereka tidak lain adalah pemerintah Pakistan yang sama dengan hari ini. Satu bulan setelah kabul jatuh, kepala mata-mata Pakistan mendarat di sana. Beliau mengadakan pembicaraan dengan para pimpinan Taliban.
Beberapa laporan bahkan menuduh  Pakistan diam-diam mendukung operasi Taliban. Dan AS mengetahui semua ini. Untuk sesaat sepertinya AS akhirnya  memahami permainan ganda Pakistan. Semua tanda mengarah ke situ, Joe Biden tidak berbicara dengan mantan perdana menteri Imran Khan, tidak ada pertemuan bilateral, dan tidak ada konferensi bahkan tidak ada panggilan telepon dengan Pakistan.
Tidak hanya itu, Biden bahkan menghina Imran Khan di KTT Demokrasi 2021. Pada perhelatan tersebut 111 negara diundang tetapi Pakistan dan Imran Khan tidak diundang. Jadi apa yang bikin AS berubah pikiran sekarang?
Ada tiga alasan yang bisa saya pikirkan kenapa AS mengirim bantuan militer ke Pakistan.