Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bantuan 5.000 Helm Dianggap Lelucon, Berikut 3 Alasan Jerman Setengah Hati Bantu Ukraina

28 Januari 2022   13:36 Diperbarui: 5 Februari 2022   12:03 2767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi perangkat tentara. (sumber: pixabay.com/centaur60)

Inggris mengirim artileri anti-tank. Amerika mengirim senjata dan amunisi. Denmark mengirim jet tempur. Jerman mengirim helm.

Negara terkaya Eropa, pemimpin de facto di benua itu mengirim 5.000 helm sebagai bantuan melindungi tentara Ukraina dari rencana penyerangan Rusia (Dilansir dari The Guardian). 

Dari apa yang dibawa Rusia ke perbatasan Ukraina seperti peluncur roket dan jet tempur, 5.000 helm akan tampak seperti payung plastik di tepi gunung berapi. Ukraina tidak sedang membutuhkan helm, mereka butuh persenjataan mutakhir. 

Sebagian besar sekutu jerman mengirim senjata seperti itu, jadi apa yang bikin Berlin ragu untuk mengirim senjata mutakhir? 

Pertanyaan ini yang bikin walikota Kiev, Vitali Klitschko, menyebut tawaran helm merupakan sebuah lelucon. Saya kutip perkataan Klitschko dari The Guardian:

"Kita berurusan dengan tentara rusia yang sangat lengkap yang bisa segera menyerang Ukraina kapan saja. Lima ribu helm adalah sebuah lelucon mutlak. Apa yang akan Jerman kirim berikutnya? Bantal?"

Bagi orang-orang di Berlin yang dianggap sedang bercanda, mengirim bantal ke Ukraina bukanlah rencana selanjutnya, tapi mengapa Jerman tidak all out membantu sebisanya?

Ada tiga alasan. Satu, kemitraan ekonomi dengan Rusia penting bagi Jerman. Ekspor Jerman bernilai 27 miliar dolar dan impor mereka senilai 18 miliar dolar. Jadi, neraca perdagangan yang menguntungkan Jerman.

Total nilai ekspor-impor antara Jerman-Rusia. (Sumber: Financial Times)
Total nilai ekspor-impor antara Jerman-Rusia. (Sumber: Financial Times)

Sebagian besar perdagangan ini adalah energi gas Rusia. Dari total impor gas Jerman, Rusia menyumbang 50 hingga 75 persen, dengan kata lain jerman bergantung pada energi Rusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun