Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengaruh Positif Perang Dagang USA-China

18 Juni 2019   07:43 Diperbarui: 18 Juni 2019   08:19 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang dagang AS-China konon berakibat buruk untuk Indonesia. Ekonomi negara kita melambat, inflasi meningkat, masa depan sulit ditebak. Bahkan ada kekhawatiran perang dagang berubah menjadi perang terbuka yang akan semakin bikin kacau keadaan.

Tapi ternyata ada juga loh beberapa sisi positif perang dagang. Di antara sisi positif itu adalah informasi, pengetahuan, dan pemahaman, yang sepertinya tidak akan kita peroleh kalau saja perang dagang itu tidak terjadi.

Pertama, saya termasuk orang yang baru pertama kali mendengar tentang "Rare Earth", alias Tanah Jarang, gara-gara perang ini. Bagaimana dengan anda? Bahan olahan Rare Earth konon ada di setiap elektronik yang kita temui sehari-hari seperti HP, komputer, kulkas, dan terutama pada alat-alat digital modern.

Untuk komoditas ini Amerika menyerapnya dalam jumlah sangat besar untuk kebutuhan militernya. Sehingga begitu perang berkobar Amerika pontang-panting mencari sumber Rare Earth, karena 80% produksi Rare Earth dunia dihasilkan di China. Haha,...

Kedua, kita jadi tahu 5G vs 4G. Ternyata kecepatan Download dan upload data demikian strategis. Padahal kalau di negara kita 3G, 4G, atau 5G sepertinya cuma soal berapa detik video film bajakan bisa diunduh. Bahkan dulu, dulu sekali, seorang Menteri bertanya: buat apa sih internet cepat? Padahal posisinya Menteri Komunikasi dan Informasi, yang sangat strategis menentukan kemajuan teknologi digital.

Ini menyadarkan kita, kemajuan pengetahuan dan teknologi harusnya menjadi prioritas pembangunan kita. Maju ilmunya, pertaniannya, kelautannya, bukan hanya politik.  Juga mengingatkan kalau orang yang tidak berkompeten sebaiknya tidak perlu menjabat jabatan untuk megurus persoalan yang tidak dipahaminya.

dokpri
dokpri
Ketiga, Indonesia sangat tergantung China di saat yang sama juga membutuhkan Amerika. Amerika saja yang dapat dikatakan negara yang sangat mandiri, ternyata masih membutuhkan China. Mereka pusing 7 keliling ketika memutuskan hubungan dagang dengan China.

Itu bagi Amerika, apalagi Indonesia. Kalau komoditas yang dibutuhkan warga dan pemerintah USA banyak berasal dari China, apalagi Indonesia. Ngaca atuh, lihat di sekeliling kita buatan mana. Baca atuh, yang tertulis di barang-barang favorit yang kita beli: made in china. Belum lagi pasokan industri dan kebutuhan pemerintah, bagaimana pun harus diakui China sangat kuat.

Jadi menurut saya, kita tidak perlu sok-sokan anti china dan menuntut pemerintah memutuskan hubungan dagang dan diplomatik dengan China. Lu kira karena di negara kita ada obat sakit kepala bintang 7, kita tidak akan pusing 7 keliling kalau perang sama China? Ada take and give dalam setiap hubungan, terimalah itu.

Keempat, ternyata untuk negara semaju Amerika pun terselip kepentingan pribadi dalam kobaran sebuah perang. Walau pun menurut pengamat politik dan militer beberapa tahun lalu perang AS dan China cepat atau lambat akan terjadi, tapi ada peran kritis presiden AS saat ini. Pendekatan Donald Trump yang keras, arogan dan chauvinistik, mempercepat terjadinya perang dagang ini.

Nah, di saat yang sama, tanpa banyak orang tahu, Si Donald ini memanfaatkan tertekannya kondisi investasi di negaranya. Harga-harga saham NASDAQ langsung anjlok. Lalu, di saat harga saham di titik terrendah itulah perusahaannya Si Donald ketahuan memborong saham-saham perusahaan yang di masa depan diperkirakan akan menjadi saham strategis. Kan bangke.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun