Mohon tunggu...
dea merina
dea merina Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pembelajar

seorang wanita yang tertarik fotografi, menulis, dan travelling. mengabadikan moment lewat foto, menjaga kewarasan lewat tulisan, dan memaknai hidup dengan jalan-jalan. bisa kunjungi di blog www.deamerina.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Review Novel: Bara Surat Terakhir Seorang Pengelana

20 April 2021   10:15 Diperbarui: 20 April 2021   10:36 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bara, seorang laki-laki yang hobi bertualang. Mendaki gunung adalah hobinya. Dari mendaki ia belajar banyak hal mengenai kehidupan. Meski hidup sebatang kara di Bandung, Bara bertemu dengan sahabatnya yang setia yang sama-sama gemar mendaki gunung. 

Jangan tanya soal keluarga, karena Bara akan diam seribu bahasa. Kalau kata temannya, Bara terlampau misterius. Meski begitu, ia adalah sosok laki-laki yang baik dan hangat. Apalagi, saat melihat anak-anak tidak beruntung di jalanan. Seolah, ia teringat akan dirinya yang nggak beruntung juga.

Kirana, satu-satunya kekasihnya tempat ia pulang saat kepala dan hati nggak baik-baik saja. Hari itu, Kirana mengajak bara untuk pergi dengan teman-temannya, sayangnya Bara sudah terlanjur janji dengan sahabat-sahabatnya untuk mendaki bersama. Merayakan pekerjaan pertama seorang sahabat. 

Keputusan yang disesalinya seumur hidupnya, nggak ikut pergi bersama Kirana. Karena kabar buruk itu tiba-tiba datang tanpa permisi. Kirana meninggal karena kecelakaan. Bara berkabung dengan caranya. Ia lari ke obat-obatan, berkelahi, dan balap motor. Ia kehilangan tempat untuk pulang. Siapa yang nggak bersedih saat kehilangan tempat satu-satunya untuk bersandar? 

Bara sudah nggak minat lagi untuk melanjutkan kuliah. Satu-satunya hal yang ia lakukan adalah menulis cerita perjalanannya dan mengirimnya ke koran. Dari situlah ia bertahan hidup. 

Bara sudah terbiasa menghidupi dirinya semenjak SMA. Sejak neneknya, satu-satunya keluarga yang ia punya meninggal. Ibunya seorang pelacur dan ayahnya seorang pengedar narkoba yang menjalani hukuman di penjara. Bara nggak pernah bertemu keduanya semenjak kecil. Neneknyalah yang merawatnya dengan penuh kasih sayang. 

Setelah kepergian Kirana, Bara menjadi uring-uringan. Meski kesal, sahabatnya tetap berusaha memahami dan membuat Bara sadar kalau hidup tetap harus berjalan. Mereka juga menyakinkannya kalau kepergian Kirana bukanlah kesalahannya. 

Butuh waktu berbulan-bulan bagi Bara untuk bisa kembali menjalani hidup. Ia mulai menata hidupnya lagi dengan lebih rutin mengirim tulisan. Di saat-saat itulah sosok Inoy, teman satu kosannya, hadir dalam hidupnya. 

Mereka sudah lama saling mengenal. Entah kenapa, Bara selalu segan dengan wanita berjilbab itu. Nggak niatan sedikit pun untuk menggoda Inoy. Hal yang biasa ia lakukan pada gadis-gadis. 

Semakin lama, mereka pun semakin dekat. Hingga suatu hari, Inoy menjadi korban tusuk oleh Soni Item sebagai ajang balas dendam. Bara marah sekaligus sedih. Marah karena Soni Item masih saja menyimpan dendam padanya, sedih karena mengapa Inoy yang menjadi korbannya. Dan lagi-lagi, orang yang dikasihinya pun meninggal dunia. 

Bara pun membuat perhitungan dengan Soni Item. Setelah pencarian berhari-hari, akhirnya Bara menemukan Soni Item. Mereka pun berkejaran menggunakan mobil dengan kecepatan tinggi. Belum sempat Bara menghajarnya, mobil Soni Item tertabrak dan Soni Itm pun meninggal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun