Mohon tunggu...
Dea Mustafiani
Dea Mustafiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! Selamat Datang!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimanakah Berbisnis dalam Islam?

7 Desember 2021   16:29 Diperbarui: 7 Desember 2021   16:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam merupakan agama yang mengatur kehidupan manusia dalam segala bidang. Salah satunya dalam bidang muamalah. Dalam Islam, ketika melakukan muamalah terdapat batasan-batasan yang harus diketahui oleh pembisnis. 

Selain itu, Islam mengajarkan bagaimana mendapatkan rezeki yang halal dan diridhai oleh Allah Swt, serta hasil yang kita dapatkan bisa berguna dan menyebar merata untuk kemashlahatan umat. Maka dari itu, hal yang perlu diterapkan dalam diri seseorang adalah etika atau aturan dalam berbisnis Islam.

Bisnis yang berbasis syariah adalah suatu kegiatan bisnis yang dilakukan oleh seseorang dengan berlandaskan syariat agama Islam, dimana setiap cara memperoleh dan menggunakan harta yang mereka dapatkan harus sesuai dengan aturan agama Islam (halal dan haram). Selain itu, hakikat dari bisnis dalam agama Islam selain mencari keuntungan materi juga mencari keuntungan yang bersifat immaterial. 

Keuntungan yang bersifat immaterial yang dimaksud adalah keuntungan dan kebahagiaan ukhrawi. Islam telah mengatur tata cara etika bisnis yang ideal sehingga tidak merugikan salah satu pihak ataupun bagi keduanya, yang mana dalam hal ini, Islam selalu mengedepankan prinsip keadilan dan keseimbangan hak dan kewajiban dalam setiap kegiatan bisnis dengan berpedoman pada Q.S. Al-Baqarah ayat 188.

Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

Dalam konteks inilah al-Quran menawarkan keuntungan dengan suatu bisnis yang tidak pernah mengenal kerugian yang oleh al-Quran diistilahkan dengan tijaratan lan tabura. Karena walaupun seandainya secara material pelaku bisnis Muslim merugi, tetapi pada hakikatnya ia tetap beruntung karena mendapatkan pahala atas komitmenya dalam menjalankan bisnis yang sesuai dengan syariah.

Jadi, Islam sangat menjunjung tinggi etika dalam segala aspek kehidupan manusia secara menyeluruh, termasuk dalam dunia bisnis. Al-Quran memberi pentunjuk agar dalam berbisnis tercipta hubungan yang harmonis, saling ridha, tidak ada unsur eksploitasi dan bebas dari kecurigaan atau penipuan. 

Syed Nawab Haidar Naqvi dalam buku Etika dan Ilmu Ekonomi : Suatu Sintesis Islami, memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan dan tanggung jawab. Maka dari itu, jadilah pembisnis yang mampu memudahkan kita di kemudian hari. 

Berbisnis dalam Islam merupakan salah satu jalan kita menggapai Ridha-Nya Allah Swt. Dengan menjalankan perintah-Nya, maka senantiasa Allah swt akan memberikan kehidupan yang dipenuhi dengan keberkahan. Jadikan Islam sebagai pedoman dan pandangan hidup kita!

Referensi
Ariyadi, A. (2018). Bisnis Dalam Islam. Jurnal Hadratul Madaniyah, 5(1), 13-26.
Nawatmi, S. (2010). Etika bisnis dalam perspektif Islam. Fokus Ekonomi, 9(1), 24402.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun