Mohon tunggu...
Dea Cintya
Dea Cintya Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Hitam di Antara Putih

2 Juni 2020   12:28 Diperbarui: 2 Juni 2020   12:31 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Beberapa diantara kita pasti pernah merasakan berbeda diantara orang-orang yang terlihat sama. Contoh kecilnya orang-orang menjadi terlihat sama karena tuntutan standar kecantikan yang dibuat oleh kebanyakan dari mereka sendiri, kalo gak putih? jelek, kalo gak mancung? Jelek. Lantas apa hanya sebatas kriteria wajah? Tidak, sekarang ini banyak hal yang disamaratakan jika terlihat berbeda seringkali dianggap lebih buruk.

Hal lainnya adalah pekerjaan, kebanyakan dari kita sekarang menuntut wanita untuk menjadi perawat ataupun  guru jika wanita memilih pekerjaan lain yang banyak dikerjakan laki-laki akan banyak pertanyaan maupun pernyataan yang muncul bahkan kebanyakan diantaranya adalah komentar negatif seperti "kenapa kerja di perminyakan? Mau galaku? Nanti cowo-cowo pada kabur loh kalo cewenya terlalu tinggi". "percuma kalo cewe jadi boss tapi gabisa urus rumah nanti suamimu selingkuh".

Kurangnya menerima informasi maupun penerimaan informasi yang setengah-setengah seringkali menimbulkan berbagai statement yang terkesan memojokan atau bahkan  menimbulkan ujuran kebencian pada pihak tertentu.

Kadangkala kita secara sadar maupun tidak sadar ikut dalam lingakaran setan tersebut sehingga yang harusnya kita menerima keberagaman justru terjebak dalam lingkup sama dalam segala hal sehingga seringkali kita lihat dalam beberapa hal banyak ketimpangan yang berat sebelah.

Setelah nya kita masih tidak sadar bahwa hal-hal tersebut kita sendiri yang menyebabkan. Banyak diantara kita yang marah melihat orang-orang yang mengumbar sensasi justru lebih famous lebih tersorot oleh media sehingga orang yang lebih pantas dan berprestasi justru tenggelam dan terseok-seok dibelakang layar. Tapi banyak diantara kita yang justru menyebabkan orang-orang yang kita anggap stupid people tersebut semakin naik daun dan mengumpulkan pundi-pundi uang lebih banyak dan akhirnya banyak yang ikut melakukan hal-hal yang sama.

Sebenarnya kita bisa menggebrak semua hal itu hanya saja kebanyakan dari kita takut untuk  terlihat berbeda takut untuk terlihat hitam diantara si putih yang mendominasi. Jika kita mampu melakukan gerakan menjadi hitam diantara putih dan semakin banyak yang ikut meramaikan gerakan tersebut mungkin diantara kita akan melihat keberagaman yang seharusnya. Akan banyak kata-kata hujatan yang dilontarkan dari mulut kita karna menghargai pilihan seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun