Mohon tunggu...
Dea Apriliana
Dea Apriliana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi jurusan Teknologi Pengolahan Ternak di Politeknik Negeri Banyuwangi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Inflasi untuk Perkembangan Perekonomian Indonesia

22 November 2022   03:15 Diperbarui: 22 November 2022   03:28 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti di negara-negara berkembang pada umumnya, fenomena inflasi di Indonesia masih menjadi salah satu dari sekian banyak penyakit ekonomi makro yang mengkhawatirkan pemerintah, khususnya masyarakat dengan ekonomi rendah. 

Padahal, pada akhir pemerintahan Orde Baru (sebelum krisis keuangan), tingkat inflasi tahunan turun menjadi satu digit. Namun secara umum masih rentan karena banyak orang miskin yang terkena dampak dari inflasi. Selain itu, setelah berlangsungnya krisis mata uang yang disusul dengan krisis ekonomi yang menjadi salah satu penyebab tumbangnya pemerintahan 

Orde Baru, inflasi cenderung meningkat pesat (lebih dari 75% pada tahun 1998) dan semakin memperparah persentase kelompok penduduk yang semakin meningkat, yaitu kemiskinan. Di Indonesia, inflasi relatif lebih disebabkan oleh alasan struktural ekonomi daripada kebijakan moneter. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh inflasi cosh-push lebih besar daripada pengaruh demand pull inflation. Inflasi memiliki efek berbanding terbalik atau berlawanan terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu ketika inflasi meningkat pertumbuhan ekonomi melambat dan ketika inflasi turun, pertumbuhan ekonomi meningkat.

Secara umum, akibat inflasi adalah melemahnya daya beli masyarakat karena tingkat pendapatan mereka juga turun secara riil. Jadi mari kita asumsikan bahwa tingkat inflasi meningkat sebesar 5% tahun ini sementara pendapatan tetap konstan, ini berarti pendapatan riil menurun sebesar 5%, yang juga mengurangi daya beli secara proporsional sebesar 5% (Putong, 2002:254). Berikut ini dampak dari terjadinya inflasi di Indonesia :

  • Seperti halnya ketika harga barang terus naik, masyarakat panik dan perekonomian tidak dapat berjalan normal karena di lain pihak ada masyarakat yang memiliki uang terlalu banyak untuk membeli barang. Sedangkan di pihak lain terdapat kekurangan uang sehingga tidak dapat membeli barang. Dengan demikian, hal itu dapat menimbulkan kekacauan di suatu negara.
  • Akibat dari kepanikan tersebut, masyarakat biasanya menarik tabungannya untuk membeli barang dan menumpuk sehingga menyebabkan banyak bank yang terburu-buru sehingga menyebabkan bank kehabisan dana dan terjadi penyitaan atau kebangkrutan atau kekurangan dana dan investasi yang tersedia.
  • Produsen memanfaatkan peluang kenaikan harga untuk meningkatkan keuntungannya dengan mempermainkan harga di pasar sehingga menyebabkan harga terus naik.
  • Jika inflasi terus berlanjut, banyak produsen yang akan bangkrut karena produknya relatif lebih mahal dan tidak ada yang mampu membelinya.
  • Kesenjangan sosial antara kemiskinan dan kekayaan menjadi semakin nyata, sehingga dapat menimbulkan kecemburuan emosional dan finansial yang dapat berujung pada tindakan kriminalitas.

Ahluwaliyah (2013) mengatakan inflasi yang terjadi seharusnya dapat dikendalikan/dikontrol sehingga tingkat inflasi tersebut dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Mallik dan Chowdhurry (2001:123) mengatakan pertumbuhan ekonomi yang terlalu cepat dapat mengakibatkan inflasi atau keadaan ini disebut ekonomi dalam keadaan terlalu panas (overheating economy). 

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dicirikan dan diukur berdasarkan ukuran Produk Domestik Bruto dan aktivitas ekonomi umum negara dari tingkat pertumbuhan ekonomi. BPS mengatakan bahwa Produk Domestik Bruto pada dasarnya adalah total nilai tambah yang dihasilkan oleh semua unit bisnis di suatu negara, atau total nilai produk dan jasa akhir yang dihasilkan oleh semua unit bisnis.

Pemerintah harus menghindari inflasi yang berlebihan sehingga harga barang dan jasa atau inflasi dapat dikendalikan sehingga dapat berdampak positif bagi perkembangan ekonomi. Untuk mencapai hal tersebut, perkembangan ekonomi juga harus dikelola dengan tujuan tidak menyebabkan inflasi. Bank Indonesia harus terus meningkatkan, membina, dan mengawasi sektor keuangan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun