Mohon tunggu...
djarot tri wardhono
djarot tri wardhono Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

Bercita dapat memberi tambahan warna

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

KRL Yogya-Solo: Bagian Sejarah Kereta Listrik

25 Januari 2021   14:15 Diperbarui: 25 Januari 2021   14:37 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kereta api listrik saat ini tidak hanya dinikmati di seputaran Jabodetabek saja. Kereta rel listrik atau KRL Yogyakarta-Solo akan beroperasi normal mulai 10 Februari 2021 setelah selesainya uji coba, yang direncanakan hingga 7 Februari (Kompas.com - 22/01/2021). 

Pengoperasian ini secara bertahap akan menggantikan Prambanan Ekspres (Prameks) yang beroperasi di lintas tersebut. Pembangunan listrik aliram atas (LAA) untuk mendukung KRL ini telah dimulai sejak tahun 2011 dalam bentuk detail engineering design (DED) elektrifikasi. 

Konstruksi elektrifikasi ini diawali dengan trase Yogyakarta -- Klaten tujuh tahun kemudian. Di tahun 2020, tahap konstruksi dilanjutkan untuk segmen Klaten-Solobalapan. KRL Yogyakarta--Solo akan melintasi beberapa stasiun, yaitu Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Maguwo, Stasiun Klaten, Stasiun Purwosari dan Stasiun Solo Balapan

***

Kereta Api Listrik, bukan merupakan hal baru di negeri kita. Pada jaman Belanda, telah ada kereta  rel listrik yang pertama kali dipergunakan, yaitu lintas Jatinegara (Meester Cornelis) -- Batavia (Tanjung Priok). Lintas ini dioperasikan pada tahun 1925. Sebutan Meester Cornelis, mengacu nama seorang guru yang menjadi pemilik wilayah ini dahulu, yang sekarang dikenal dengan nama Jatinegara. 

Pengoperasian di tahun tersebut, tepatnya di tanggal 6 April, sekaligus menandai peresmian elektrifikasi jalur di lintas tersebut. Operator yang mengoperasikan adalah Staats Spoorwegen (SS). Dalam mengoperasikan kereta rel listrik ini dibentuklah Electrische Staats Spoorwegen (ESS), sebagai bagian dari SS.

Selain KRL, terdapat angkutan massal lain yang bertenaga listrik, yaitu trem listrik. Diawali dengan trem yang ditarik dengan kuda yang berute antara kota lama sampai dengan sampai Weltervreden (kota baru), sebutan  kota atas. Kemudian trem ini digantikan dengan uap di 1881. Perusahaan ini dimiliki oleh Stroomtram Mij dengan rute sama. Kemudian terdapat pengembangan trem uap menuju Senen, Kramat hingga Jatinegara. 

Setelah 18 tahun kemudian  (1897) hadir trem listrik yang dikelola oleh perusahaan Electriche Tram Mij, yang memilki rute  berbeda dan lebih banyak dibandingkan trem-trem sebelumnya, yaitu Menteng-Kramat-Jakarta Kota, Senen-Gunung Sahari dan Menteng-Merdeka Timur-Harmoni. Hingga tahun 1909, panjang jalur trem mencapai 14km. Dan tahun 1957, terjadi nasionalisasi operator trem uap dan listrik oleh perusahaan Batavia Verkeer Matschapij (BVM) menjadi Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD). Namun di tahun 1965, pengoperasian trem ini dihentikan dan diganti dengan bus.

Di kota besar lainnya, Surabaya, juga memiliki trem. Pembangunan rel ini dimulai tahun 1886 oleh perusahaan swasta Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) dan beroperasi di 1889. Secara bertahap hingga tahun 1920 terbangun lintas hingga 47 km. Pengoperasiannya dengan menggunakan tenaga uap hingga tahun 1924. 

Trem uap ini digantikan dengan trem listrik. Dengan beroperasinya trem listrik terdapat perubahan trase dari sebelumnya melewati tepi Kali Mas menjadi melewati Pasar Turi dan Sawahan, kemudian melewati Jalan Raya Darmo  ke Willemspein (Jembatan Merah). Di Sawahan juga dibangun pula depo Trem dan pembangkit listrik.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun