Mohon tunggu...
djarot tri wardhono
djarot tri wardhono Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis apa saja, berbagi dan ikut perbaiki negeri

Bercita dapat memberi tambahan warna

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Libur Panjang, Pergerakan Orang, dan Covid-19

27 Oktober 2020   11:11 Diperbarui: 27 Oktober 2020   11:29 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Di penghujung bulan Oktober ini, terdapat rangkain libur. Libur Maulid Nabi jatuh pada hari kamis tanggal 29 Oktober. Namun dengan diterbitkannya surat edaran cuti bersama 2020 terbaru Nomor 391 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2020, libur di akhir bulan ini menjadi panjang. Tambahan libur sebagai cuti bersama di hari Rabu dan Jumat. Tambahan kedua hari libur tersebut menambah akhir pekan menjadi panjang. Akhir pekan dimulai Rabu hingga bersambung sampai Ahad alias Minggu.

Sudah barang tentu, sebagian masyarakat akan memanfaatkan libur ini. Apalagi di Jabodetabek, yang sempat mengalami pengetatan pergerakan orang. Tentunya akan banyak orang yang melakukan pergerakan, baik jarak dekat maupun antar kota.

***

Pemerintah telah melakukan analisis terhadap potensi pergerakan orang dalam libur panjang ini. Data yang disajikan Kementerian Perhubungan menunjukan prediksi adanya kenaikan volume Lalu Lintas hingga 21,77% atau sejumlah 622.039 kendaraan terhadap kondisi normal 2020. 

Pergerakan dengan menggunakan pesawat udara pada periode 28 Oktober 2020 s.d. 1 November 2020, diperkirakan terjadi kenaikan sebesar ± 6.5%. Hal yang sama di angkutan kereta api, dari analisis data, 3 Stasiun Utama (Bandung, Gambir dan Pasar Senen) diantisipasi penumpang di atas 13 ribu per hari. Begitu juga dengan lintas penyeberangan Merak–Bakauheni akan melayani pergerakan orang lebih dari 66 ribu  penumpang dan 12 ribu kendaraan. Beban jalan raya dan jalan tol, dipastikan meningkat.

Dengan kondisi pandemik ini, terdapat beberapa hal yang digunakan sebagai alat kontrol, yaitu memperhatikan load factor, menerapkan physical distancing dan protokol Kesehatan diperketat. Ini diatur dalam PM41/2020 (pengendalian transportasi dalam pencegahan covid-19) yang menjadi pegangan baik operator maupun regulator di sektor transportasi.

***

Di sisi lain, dengan adanya pergerakan banyak orang, berpotensi terjadinya banyak kerumumunan. Data Satgas Covid-19, menunjukkan terjadinya lonjakan kasus pasca libur yang relatif lama. 

Dalam periode libur Idul Fitri 1441H, lonjakan kasus harian dan kumulatif mingguan terjadi antara 69-93% dalam rentang 10 hingga 14 hari. Begitu juga dengan liburan kemerdekaan nasional ke 75 tahun di bulan Agustus,  kenaikan harian dan kumulatif mingguannya di antara 58-118% dalam rentang waktu yang sama.

Pengalaman ini sangat berharga, dan perlu menjadikan perhatian bagi segenap masyarakat. Perlunya sinergi berbagai pihak untuk mengantisipasi kenaikan kasus dalam rentang dua pekan kedepan. Secara disiplin, hal yang perlu diantisipasi sebagai efek liburan adalah timbulnya kerumunn keluarga dan kekerabatan, kerumunan sosial, dan juga kerumunan akibat aktifitas ekonomi, baik aktivitas wisata maupun aktivitas lainnya.

Himbauan secara masif, tidak bosan-bosannya selalu disampaikan. Memakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, selalu cuci tangan baik saat beraktivitas di suasana liburan juga kegiatan lain yang dilakukan selama liburan. Semoga dengan liburan panjang ini tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun