Membagikan kecintaan pada membaca telah Debbie Kabuare atau dikenal dengan Debbie Sally mulai, melalui akun instagram @drownedintothepages semenjak tahun 2016 lalu.
Debbie yang lahir dan besar di Kota Jayapura ingat betul, dirinya begitu terpesona melihat deretan seri "Alfa dan Omega" milik Bapak. Bermula dari koleksi orang tuanya itulah, ihwal ketertarikannya dengan buku.
Ada juga kakak sepupunya yang punya peran mendorong rasa cinta pada buku. Sebab sepupunya memiliki begitu banyak koleksi buku berbahasa Inggris yang menurutnya sangat menarik.
"Kalau anak kecil menangis biasanya dibawa ke toko mainan, lain halnya dengan saya yang akan dibawa ke Toko Buku Labor. Rasanya seperti memasuki dunia lain. Yang tadinya datang dengan air mata, pulang dengan senyum lebar setelah membawa "Dua Belas Putri Menari" dan "Elisa di Negeri Ajaib"ungkapnya, menjawab beragam pertanyaan dari saya.
Dia memang suka sekali membaca dongeng, tapi selain itu, ia juga melahap kisah orang -- orang hebat atau biografi para tokoh, seperti Thomas Alfa Edison dan Hellen Keller.
Walau begitu, menjadi pembaca aktif baru dirasakannya ketika mulai memasuki masa-masa perkuliahan. Ini karena saat sekolah dia jarang membeli buku, mengingat uang jajannya tidak cukup kalau hanya dihabiskan untuk membeli buku tiap bulannya. Apalagi ia jarang sekali meminta uang jajan kepada orang tua.
Melalui Bapak dan sepupunya, ia mendapat inspirasi membaca, saat mulai menjadi pembaca aktif keinginan membaca juga timbul dari teman-teman komunitas bookstagram yang ia ikuti. Dari sini ia menjadi tahu lebih banyak buku dengan berbagai genre.
Ada buku yang sedang ia baca sekarang ini, berkisah tentang memahami adanya pengaruh emosional blackmail (pemerasan emosi) yang perlu diwaspadai. Buku  itu berjudul"Emotional Blackmail" yang ditulis oleh Zhou Mu-Zi (penerbit Haru, 2021). Dari sini ia belajar tentang ciri -- ciri pemerasan emosi, bagaimana pembaca dapat merefleksikan contoh kasus terkait sehingga ke depannya diharapkan at melepaskan diri dari pemerasan emosi itu sendiri.
Selain menyukai J.K. Rowling, ia juga memimpikan bisa bertemu dengan Minato Kanae, seorang penulis asal Jepang. Sebenarnya pada Festival Buku Asia yang diselenggarakan secara virtual, dirinya sudah mengikuti sesi bersama Minato Sensei (panggilan akrabnya).
Meski hal ini menurutnya agak aneh, sebab ia belum pernah membaca karya Minato sebelumnya. Namun, rasa ingin tahu mulai membawanya pada rasa kagum saya kepada Minato Sensei.