Mohon tunggu...
Davie
Davie Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar SD Negeri 61 Palembang Kelas 6 A

Cuma anak kecil, bisa cerita apa kecuali tentang keseharian dan hayalannya.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Nobar "Keluarga Cemara" Bareng Kompal

21 Januari 2019   15:12 Diperbarui: 23 Januari 2019   17:19 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari sabtu tanggal 5 Januari 2019 yang lalu, saya diajak Bunda menonton  keluraga cemara  kami menontonnya di CGV Palembang Trade Center ,di  R. Sukamto Palembang.  


Kami menonton film ini tidak sendirian, melainkan bersama keluarga Kompasianer Palembang (Kompal), antara lain : Oom Posma, Bunda, Ayah, Oom Deddy, Wak Umek, Oom Yayan, Tante Ara, Tante Selfi, Tante Nindy, Oom Bimo, Tante Siti dan Tante Grant.

Sepertinya semua Oom dan Tante sudah tahu ceritanya, ku kira mereka tahu dari trailer saja. Ternyata cerita film ini adalah sinetron seri yang tayang saat mereka masih kecil, juga ada novelnya. Bahkan kata Bunda dulu ceritanya ini ada di sebuah majalah remaja.

Meskipun ceritanya sama, film ini dibuat baru dengan pemeran yang berbeda dengan sinetron yang dulu.  Karena saya tidak tahu ceritanya, maka saya akan menikmatinya seperti film-film lainnya.

Film ini dimulai dengan adegan Teh Euis sedang lomba menari bersama teman-temannya, dan ia memenangkan lomba ini. Tetapi iatetap sedih karena Abah tidak datang menyaksikannya karena Abah sibuk bekerja.

Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama, di hari ulang tahun Teh Euis Emak mengingatkan Abah agar pulang cepat, acara akan dimulai jam 3, tiup lilin setengah 5 dan acara selesai pukul 5. BAha sudah berjanji untuk hadir tepat waktu.

Tetapi di proyeknya Abah, terjadi kemarahan pegawainya yang tidak dibayar gaji selama 2 bulan, sehingga Abah menghadapi mereka dan tidak dapat pulang cepat.

Tiba-tiba acara ulang tahun itu dibubarkan oleh segerombolan preman yang datang bersama Kang Fajar. Mereka menunjukkan surat perjanjian dan mengatakan rumah Abah dijadikan jaminan utang oleh Kang Fajar sehingga rumah tersebut disita. Sehingga mereka harus pindah ke sebuah rumah tua di daerah Cisarua, Bogor. Daerah rumah itu diceritakan susah sinyal handphone.

Meski rumahnya sudah tua tetapi pemandangan di daerah tersebut sangat indah, saya jadi ingin berlibur ke sana, apalagi tempat itu  berada di Cisarua dimana ada Taman Safari. Dari dulu saya ingin liburan ke Bogor, untuk melihat aneka satwa di TSI seperti Panda, Jerapah dan lain-lain.

Kembali ke cerita keluarga cemara, kehidupan mereka semakin sedih. Abah sulit mencari pekerjaan, setelah dapat Abah malah kecelakaan hingga kakinya patah, Emak dan Teh Euis harus menjual opak, Ara tidak dapat menjadi putri di drama sekolah, karena mereka tidak mampu membeli kostum. 

Meskipun cerita mereka sedih tetap tetap lucu karena ada Ceu Salma, Sang loan woman yang mebuat kami tertawa tergelak.
Bagaimana kelanjutan kisah keluarga cemara bisa ditonton saja bersama keluarga dan teman-teman. Sampai hari ini masih tayang kok di bioskop. Jadi, belum terlalu ketinggalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun