...they say it's five centimeters per second. The speed of a falling cherry petal. Five centimeters per second.
Layaknya hidup, tidak segala romansa harus berakhir manis. Layaknya hidup pula, tidak ada hal yang kekal. Hidup adalah kefanaan, impermenance, mono no aware. Retakan muncul perlahan, namun pasti. Layaknya katak yang dimasak oleh seorang koki dengan menaikan suhu perlahan-lahan sampai mendidih, perpisahan terjadi sangat lambat sampai kita tidak menyadarinya. 5 centimeter per detik, begitulah pendapat Makoto Shinkai di filmnya yangberjudul sama.
5 centimeter per detik digambarkan sebagai kecepatan kelopak sakura jatuh ke tanah. Kecepatan yang sama juga menggambarkan kecepatan dua orang terpisah. Perlahan, namun pasti. Tidak tersadarkan, namun nyata. Selain itu, 5 centimeter per detik juga merupakan kecepatan wahana antariksa ---yang pada film merupakan wahana antariksa dalam yang mirip dengan Voyager 2---saat diantar ke landasan peluncuran roket.
Elish merupakan wahana antariksa fiksi yang diluncurkan JAXA untuk mengeksplorasi tata surya. Pada skala alam semesta, kecepatan Elish sangat amat lambat. Elish perlu ribuan tahun untuk sampai tetangga matahari, perlu 9 tahun untuk mengunjungi dunia terakhir di tata surya. Tapi kecepatan itu nyata, kecepatan tersebut terlalu cepat untuk matahari menariknya kembali. Elish, Voyager 1, Voyager 2, New Horizon dan masih banyak lagi wahana antariksa lainya akan terus berlayar sampai alam semesta berakhir.Â
Takaki dan Akari, dua karakter utama, dua jiwa satu yang kelamaan berpisah. Kecepatannya pelan, 5 centimeter per detik. Tapi cukup untuk melebihi usaha mereka menyatu lagi. Pada suatu titik, mereka berdua mungkin---atau lebih tepatnya pasti---tidak akan bersatu lagi. Akari sudah menikah, dan Takaki masih lajang, atau sebaliknya. Selayaknya yang tersisa hanya ingatan di penyebrangan kereta tersebut. Imaji Akari dewasa mengambil tempat Akari kecil, melambaikan tangan ke Takaki. Saat terakhir kali mereka ketemu sebatas di benak pikiran. Kecepatan lepas gravitasi matahari tercapai.
Sedih? Iya. Mewek? Tentu. Tapi demikianlah kenyataan kawan. Satu-satunya yang kekal di dunia adalah bahwa dunia tidak kekal. Orang bergerak. Orang datang. Orang pergi. Orang dilupakan. Tidak semua romansa harus berakhir manis untuk menjadi abadi.
5 centimeter per second mungkin dibayangi oleh mahakarya Makoto Shinkai seperti Your Name, Weathering with You, dan Suzume. Tidak semua orang suka 5 centimeter per second. Film adaptasi tiga cerpen ini terlalu serius dan terkadang tidak jelas hubungan antara dinamika Takaki dengan Akari dan Takaki dengan Kanae. Tetapi jika anda suka berpikir, katarsis, dan tidak takut mewek, film ini sangat cocok untuk anda sebagaimana film ini cocok untuk saya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI