Mohon tunggu...
David Ramanda
David Ramanda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Di Universitas Islam Negeri Sumatra Utara. Sedang KKN-DR Kelompok 59 UINSU.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bijak Menerima Daring

13 Agustus 2020   17:47 Diperbarui: 13 Agustus 2020   18:00 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Dengan beredarnya pemberitaan mengenai virus corona (covid-19) melalui media massa. Tentu mampu menimbulkan banyak pengaruh yang terjadi pada lingkup masyarakat daerah bahkan dunia. Tak dapat diragukan lagi dengan perkembangan teknologi yang sangat maju saat ini informasi sangat mudah didapat dan diterima oleh setiap kalangan masyarakat. Untuk itu kita diharuskan lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari berita yang tersebar luas dimedia sosial sehingga tidak tengelam dalam kebohongan atau hoax.

Segala cara digunakan untuk mengatasi persoalan akibat virus corona yang sangat berpotensi berbahaya bagi kesehatan juga mampu menghantui pola pikir masyarakat dalam penerimaan informasi dari pihak yang dipercaya untuk menangani pandemi ini. Untuk itu kita sebagai masyarakat harus taat akan protopol kesehatan dari pemerintah.

Apa langkah pemerintah dalam mengurus sistem pendidikan? Banyak hal yang membuat masyarakat khususnya indonesia mengalami kepanikan, kehilangan pekerjaan dan bahkan dalam mencukupi kehidupan kesehariannya masih terbatas hingga kurang. Dengan keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim dalam pertemuan pers secara online senin (15/6).

Bahwa sistem pendidikan dimasa ini adalah dengan online/daring melalui media teknologi seperti ponsel, laptop dan sebagainya untuk membatasi perkembangan virus corona yang sangat membahayakan bagi kesehatan setiap manusia, faktor internal menjadi sumber permasalahan terbesar adalah dengan belajar daring tentu memerlukan uang tambahan yang membuat masyarakat menjadi pusing sebab, tidak semua lingkup masyarakat itu sama melainkan ada yang sudah berkebutuhan lebih, cukup bahkan masih ada yang kurang.  

Apakah daring merupakan solusi efektif dalam sistem pembelajaran kepada peserta didik? Dengan belajar daring persoalan demi persoalan semakin bermunculan seperti penerimaan pembelajaran tidak efektif karena tidak tatap muka tetapi melalui video call, uang pendidikan yang terus dibayar tanpa adanya pengurangan, keluhan orang tua terhadap anak yang sulit dalam menerima pelajaran dari orang tuanya, keluhan guru akibat kehabisan ide dalam membantu mencerdaskan kehidupan penerus bangsa, penambahan uang untuk membeli paket data sehingga ada yang menjual barang lain untuk mendapat uang, hingga di Garut Jawa Barat ada seorang ayah yang nekat mencuri ponsel untuk  kebutuhan belajar daring sang anak sebab tidak memiliki biaya untuk membeli ponsel.

Perlunya pengawasan orang tua mendidik dan menggunakan teknologi sehingga sistem pembelajaran efektif, pembatasan waktu dalam penggunaan media sosial, penanaman ahklak kepada generasi muda untuk membentuk karakter - karakter yang diharapkan sebab daring memilik banyak keterbatasan yang jauh berbeda dengan pembelajaran secara komprehensif.

Apakah daring menunjang kebebasan mahasiswa dalam menggali potensi diri?  Ya tentu, bahkan sangat berpengaruh untuk kemajuan masa depan dengan menggunakan teknologi yang lebih produktif menghasilkan karya dengan inovasi kreatif yang ada dalam diri setiap mahasiswa yang dengan serius menggunakan kesempatan dan peluang yang ada pada masa pandemi ini untuk terus ikut serta dalam mencerdaskan, menjadi agent fo change untuk kemajuan negara dan bangsa.

Untuk lebih bijak dalam menerima keputusan pemerintah mengenai sistem pembelajaran daring kita harus melihat dari sisi yang jarang dilirik masyarakat melainkan yang hanya didapat dari pendengaran perbincangan orang lain. Meskipun daring menjadi kurang efektif, kondusif tetapi kita menjadi lebih berusaha aktif dalam mengulik teknologi untuk lebih produktif, memanfaatkan perkembangan pembelajaran sehingga mendapat inovasi baru melalui media sosial.

Ketika semua telah bijak dalam menerima daring,maka pelaksanaan menjadi lebih sedikit teratasi meskipun kurang efektif, namun kebijakan ini juga membentuk pengaruh yang tidak dapat diterima seluruh masyarakat maka dari itu perlunya kebijakan yang membuat masyarakat ikut andil dalam pelaksanaan daring seperti menyediakan lapangan pekerjaan, menyediakan kebutuhan sehari-hari, menyediakan paket internet, dan pengurangan dalam pembiayaan pendidikan.

Pengaruh positif dalam pelaksaan daring yang tidak disadari oleh masyarakat, mampu menciptakan masyakat berpikir bahwa keputusan dari pemerintah sangat tidak memuaskan melainkan menghasilkan pembodohan secara perlahan. Padahal mereka lebih banyak waktu berkumpul dengan keluarga, menjaga kebersihan, menjaga diri dari kejahatan yang ada diluar rumah, menerapkan pola hidup sehat bersama keluarga, beribadah dirumah dan kegitan lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun