Bulusan, Tembalang, Semarang (10/02) -- Sejak virus Corona masuk ke Indonesia pada bulan awal Maret 2020, masyarakat Indonesia yang mengalami positif Corona selalu meningkat. Berdasarkan web https://siagacorona.semarangkota.go.id/halaman/covid19, masyarakat yang berada di wilayah Semarang mengalami positif virus Corona sebanyak 28895 orang pada tanggal 10 Februari 2021. Pemerintah sudah menganjurkan untuk masyarakat sekitar harus mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Corona, salah satunya adalah mencuci tangan dengan baik dan benar. Berdasarkan protokol kesehatan World Health Organization (WHO), ada 6 langkah dalam mencuci tangan dengan sabun serta penyuciannya paling optimal selama 20 detik. Akan tetapi, beberapa masyarakat masih menganggap sepele dan lupa akan hal penting dalam cuci tangan terutama durasi optimal pencucian tangan. Akibatnya virus Corona akan tetap tersebar dan menjangkit masyarakat sekitar.
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mencuci tangan dengan baik, seorang mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro, David Kevin Barus dari Departemen S-1 Teknik Elektro yang didampingi oleh dosen pembimbing Ibu Rosyida, S.P., M.Sc., mengaplikasikan ilmunya ke masyarakat terutama di daerah Kelurahan Bulusan untuk mengurangi penyebaran virus Corona dengan membuat alat dengan sistem touchless, yaitu hand wash timer yang berbasis mikrokontroler. Alat ini menggunakan sensor jarak untuk mengaktifkan alat tersebut dan menggunakan enam buah lampu LED (merah, biru, hijau) yang berfungsi sebagai indikator sebagai timer untuk pencucian tangan selama 20 detik. Alat ini menggunakan komponen-komponen elektronik yang terdiri dari mikrokontroler Arduino Uno, sensor ultrasonik HCSR-05 yang berfungsi sebagai input alatnya, lampu LED 6 buah (merah, biru, hijau), baterai 9 volt, protoboard, kabel jumper, dan saklar untuk menghidupkan dan mematikan alatnya, juga ditambah laptop untuk memrogramkan alat tersebut. Selanjutnya untuk kerangka/body untuk alat hand wash timer menggunakan triplek yang dipotong dan disusun menjadi bentuk balok.
Proses pembuatan alat ini yang pertama kali dilakukan adalah mempelajari studi literaturnya serta dilanjutkan dengan pembelian komponen-komponen untuk alat hand wash timer. Kemudian komponen-komponen yang sudah dibeli akan dirangkai terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan membuat program alat hand wash timer. Berikutnya, triplek yang sudah dibeli, dirancang dan dipotong serta disusun hingga membentuk balok. Selanjutnya komponen yang sudah dirancang akan dimasukan kedalam balok triplek. Cara penggunaan alat ini sangatlah mudah, cukup menghidupkan saklar dan dekatkan tangan ke sensor ultrasonik maksimal 10 cm, maka lampu LED berwarna akan hidup satu persatu sesuai dengan indikator waktunya (merah detik ke-0, biru 1 detik ke-4, biru 2 detik ke-8, biru 3 detik ke-12, biru 4 detik ke-16, dan hijau detik ke-20).
Alat hand wash timer yang sudah dibuat akan diberikan dan diletakkan di kantor Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Semarang. Alat ini akan digunakan untuk pegawai-pegawai yang bekerja di kantor kelurahan. Sekiranya alat ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk mengurangi penyebaran virus Corona.
Penulis : David Kevin Barus
Dosen Pembimbing Lapangan : Rosyida, S.P., M.Sc.