Mohon tunggu...
David FilbertPradipta
David FilbertPradipta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Ad Maiorem Dei Gloriam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip-prinsip Penulisan Digital

6 September 2020   18:06 Diperbarui: 6 September 2020   17:52 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang telah dibahas pada artikel sebelumnya bahwa penulisan digital merupa kegiatan penting yang tidak akan terlepas dari kehidupan manusia. Kali ini, kita akan membahas mengenai beberapa prinsip-prinsip dalam penulisan naskah digital. 

Menurut Carroll (2010: 7-13), terdapat delapan prinsip penulisan digital. Berbagai prinsip tersebut berlaku pada penulisan di setiap media digital dan pada setiap kondisi audiens. Berikut adalah delapan prinsip penulisan digital.

1. Singkat
Tulisan digital harus bersifat jelas dan padat. Hal ini bertujuan agar penulis tidak cepat bosan dan menutup laman sebelum selesai membaca. Agar dapat menjaga tulisan tetap padat, dapat dilakukan seleksi terhadap kalimat-kalimat yang tidak efektif.

2. Tepat
Kata yang dipilih dan digunakan dalam penulisan digital harus merupakan kata yang tepat. Hindari kekeliruan dengan menggunakan kata yang terdengar mirip dengan kata yang sebenarnya ingin digunakan. Peninjauan kembali menggunakan kamus dapat dilakukan untuk memastikan ketepatan kata yang digunakan.

3. Menggunakan kalimat aktif
Meskipun terkadang menggunakan kalimat pasif memang perlu dilakukan, namun kalimat aktif cenderung membuat kalimat tersebut menjadi lebih bernyawa. Maka, kebiasaan menggunakan kalimat aktif harus terus dibiasakan dalam penulisan naskah digital.

4. Imajinatif
Penggunaan analogi, metafora, dan perumpamaan dapat diibaratkan seperti sebuah pisau. Ketika pisau digunakan oleh seorang koki handal, maka pisau tersebut dapat membantu proses pembuatan suatu makanan yang lezat. Namun, ketika pisau tersebut digunakan oleh seorang pembunuh, maka pisau tersebut dapat mencelakakan orang lain. Analogi, metafora, dan perumpamaan dapat membuat tulisan menjadi semakin menarik untuk dibaca ketika digunakan dengan tepat. Ketika digunakan dengan sembarangan, hal ini dapat merusak esensi dari suatu tulisan.

5. Langsung
Penyampaian pesan secara langsung tanpa bertele-tele dapat membantu pembaca untuk lebih memahami suatu naskah digital. Tambahan berupa penekanan pada kalimat-kalimat tertentu juga dapat membuat audiens menjadi semakin mudah mendalami suatu tulisan.

6. Konsisten
Unsur konsisten dalam suatu penulisan akan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan pembaca untuk membaca hingga akhir tulisan. Konsisten yang dimaksud adalah konsisten dalam pemilihan diksi dan konten yang ingin disampaikan. Tulisan yang tidak konsisten dapat membuat pembaca menjadi kebingungan terhadap pesan yang ingin disampaikan.

7. Waspada
Arti waspada dalam hal ini adalah sikap berhati-hati terhadap beberapa aspek-aspek yang perlu dihindari dalam etika penulisan, seperti plagiarisme, stereotyping, generalisasi, kesalahan berpikir, kesalahan menempatkan kesimpulan, dan sebagainya.

8. Ringkas
Ringkas dalam hal ini adalah tentang sebarapa panjang suatu tulisan yang dibuat. Semakin panjang tulisan yang dibuat maka kemungkinan besar pembaca akan semakin malas untuk membaca keseluruhan tulisan hingga selesai. Hal ini juga berhubungan dengan pola hidup masyarakat modern yang tidak memiliki banyak waktu untuk membaca artikel-artikel tulisan terutama artikel berita.


Selain delapan prinsip penulisan digital tersebut, Clark (2008), juga mengungkapkan beberapa teknik penulisan digital yang dapat kita gunakan untuk lebih memahami dan menguasai penulisan naskah digital. Berikut merupakan beberapa teknik tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun