Mohon tunggu...
David Bekam
David Bekam Mohon Tunggu... Konsultan - Inovator yg hidup dengan inovasinya

Inovasi membuat yg tidak mungkin menjadi mungkin www.nzpro.co.id

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pelihara Ayam Kampung: Dapat Telurnya Juga Dapat Dagingnya, Mau?

5 November 2015   16:51 Diperbarui: 5 November 2015   23:30 4146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kandang ayam di halaman rumah, tidak ada polusi bau dan ayam sehat 100% tanpa bahan kimia, lokasi Johor Bahru

Saya dapat email tanggapan dari kompasianer mengenai artikel saya sebelumnya. Istrinya keberatan pelihara ayam di pekarangan karena engga tahan sama baunya sehingga beliau minta advice dari saya. Lalu saya juga dapat permintaan artikel tutorial pelihara ayam kampung. Maka dari itu, saya coba susun pengalaman saya pelihara ayam kampung di halaman rumah, tanpa bau tanpa repot, dan menyenangkan.

Masalah bau kotoran ayam karena memang pencernaan ayam itu sangat sederhana. Makanan yang cepat masuk lalu keluar lewat dubur tidak mampu diserap secara optimal sehingga masih banyak kandungan protein yang terbawa keluar. Kandungan protein dalam faeces akan terproses menjadi ammonia penyebab bau menyengat sehingga pelihara ayam di pekarangan rumah akan selalu jadi masalah bagi lingkungan rumah sampai lingkungan tetangga.

Pola pelihara ayam kampung berbeda dengan pola pelihara ayam negeri. Kita bisa membuat 2 kandang terpisah, ukuran bisa 3 x 2 m . Satu kandang untuk kandang induk, satunya untuk kandang anak ayam. Kandang induk harus disiapkan sarang berupa keranjang dari anyaman bambu. Untuk 1 ekor induk 1 keranjang.

Pemilihan Induk

Sebaiknya pelihara ayam kampung bisa dimulai dengan 5 – 10 ekor induk betina dan 1 ekor jago. Jangan diisi 1 kandang 2 ekor atau lebih ayam jago karena pekerjaannya tiap hari pasti berantem memperebutkan betina untuk dikawin. Induk betina bisa dibeli di pasar ukuran 1 kg karena biasanya ukuran 1 kg bukan ayam tua. Kalau ukuran 1,5 – 2 kg itu ayam tua yang sudah sering bertelur dan biasanya dijual karena udah tua, kurang produktif lagi. Untuk ayam jantan, pilih yang terlihat sehat dan kuat karena benihnya pasti baik sebagai pejantan.

Aplikasi Biotetes

Aplikasi biotetes ditetes lewat air minum memakai tempat minum ayam. Usahakan minuman ayam selalu dikontrol, 1 tetes biotetes untuk 1 liter air minum ayam setiap hari. Dengan begitu, pencernaan ayam kampung lebih optimal dan pakan efisien serta bau kandang engga jadi masalah lagi. Lalat juga engga mau datang.

Untuk makanan ayam kampung bisa diggunakan pakan pabrik dengan tambahan jagung yang sudah digiling kasar. Pemberian pakan ayam sebaiknya jangan ditabur, tetapi memakai tempat pakan yang banyak dijual di toko poultry.

Kandang ayam selalu dalam keadaan terang. Makanya selalu kasih penerangan berupa lampu hemat energi biar malam juga ayam akan terus makan, ayam cepat besar, dan cepat dipanen.

Bila ayam mulai bertelur, biasanya ayam akan memilih tempat bertelur yang telah disiapkan. Beri jerami padi di lantai kandang. Nanti telur akan disusun oleh induk ayam untuk tempat telurnya. Bila Anda ingin mengambil telurnya, usahakan selalu sisakan 1 atau 2 butir telur agar ayam tetap mau bertelur. Induk ayam unggulan bisa bertelur sampai 15 butir. Pertahankan 10 butir saja untuk dierami secara alami. Saat anak ayam menetas, pisahkan anak ayam dari induknya, lalu induk ayam dimandikan dengan air dingin untuk mendinginkan badannya agar segera siap kawin lagi dan siap bertelur lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun