Mohon tunggu...
Daud Ginting
Daud Ginting Mohon Tunggu... Freelancer - Wiraswasta

"Menyelusuri ruang-ruang keheningan mencari makna untuk merangkai kata-kata dalam atmosfir berpikir merdeka !!!"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Nepo Baby" Tidak Selamanya Berupa Dosa

2 Januari 2023   10:24 Diperbarui: 4 Januari 2023   09:17 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lily-Rose Depp adalah putri dari Johnny Depp dan Vanesa Paradis(AFP), Kompas.com

Kemarin, tahun 2022 dalam dunia entertainmen viral istilah "Nepo Baby", sebuah julukan menimbulkan kontroversial dikalangan publik pigur.

Individu yang disematkan sebagai Nepo Baby menolak dengan keras sebutan itu karena dianggap mengandung konotasi merendahkan kemampuan dirinya sendiri dalam meniti karir meraih sebuah kesuksesan.

Suku kata "Nepo" merupakan potongan kata "Nepotisme" yang berarti suatu tindakan memberikan perlakuan khusus kepada kerabat terdekat untuk memperoleh privacy istimewa, dan diberi kedudukan atau jabatan publik karena faktor kedekatan pribadi, ikatan keturunan maupun kekerabatan.

Nepotisme sejak dahulu dipandang sinis karena identik dengan pemberian perlakuan istimewa tanpa mempertimbangkan nilai-nilai profesionalitas dan sarat dengan kepentingan sempit mempertahankan dan mengamankan kontinuitas kepentingan kelompok sempit.

Jika sebelum penyematan istilah nepotisme sering dilakukan terhadap pigur elit penguasa atau tokoh politik, sekarang muncul istilah "nepo baby" yang disematkan kepada kalangan artis atau publik pigur di panggung entertain.

Banyak penggemar dunia hiburan memandang sinis dan mengerdilkan keberadaan artis baru yang sedang melejit popularitasnya. 

Pandangan negatif ini muncul karena menganggap berhasilnya seseorang itu jadi publik pigur baru bukan karena prestasi dan kemampuan dirinya sendiri, tetapi disebabkan adanya kedekatan personal dengan orang tua atau kerabatnya.

Fenomena munculnya istilah "Nepo Baby" ini akhirnya menimbulkan perdebatan, dan menjadi sebuah pertanyaan menarik tentang "Apakah Keluarga Publik Pigur jika ikut jejak karir Orang Tua atau Kerabatnya selamanya mesti dianggap sebagai dosa besar ?"

Pertanyaan ini sudah barang tentu multi tafsir, dan jawabannya bisa Ia, bisa tidak, tergantung dari sudut pandang mana melihatnya.

Nepotisme dalam bidang apapun akan dianggap tidak baik bila sarat dengan muatan agenda terselubung kepentingan sempit mengutamakan keuntungan pribadi dengan mengabaikan nilai-nilai profesionalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun