Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Shadiq Khan Fever

8 Mei 2016   11:29 Diperbarui: 8 Mei 2016   11:37 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita terpilihnya Shadiq Khan menjadi Wali Kota Londong segera menjadi pandemi "Shadiq Khan Fever" di seluruh dunia. Kemenangan Shadiq Khan segera menjadi viral dan trending topic di dunia maya dengan segala kepentingannya. Dunia saat ini berharap Shadiq Han mampu menjawab kepercayaan publik London yang telah memilihnya dan membawa perubahan bagi kota London yang lebih baik, lebih ramah, lebih harmoni dan lebih bertoleransi dengan berbagai perbedeaan.

Dunia Islam juga berharap, Shadiq Khan sukses memimpin London sesuai harapan masyarakat London, dan Shadiq Khan mampu meneruskan tradisi kepemimpinan Islam, Imamah Rahmatan lil Alamin, dimana ketika seorang muslim mendapat amanah sebagai pemimpin, maka dia harus tampil sebagai pemimpin yang adil yang membawa kesejahteraan bagi seluruh warganya. Karena dia sadar, sebagai pemimpin akan diminati pertanggungjawaban oleh Allah SWT atas apa yang dipimpinnya. 

Memang terasa Ironis, dalam pecaturan dunia,  ada kecenderungan pemimpin-pemimpin Islam semakin mendapat kepercayaan, trust terutama di negara-negara maju, namun sungguh bertolak belakang dengan nasib pemimpin-pemimpin Islam dalam percaturan politik domestik. Krisis kepemimpinan umat, justru memaksa umat dalam posisi darurat memilih pemimpin yang mayoritas umat Islam meyakini tidak boleh dilakukannya, memilih pemimpin di luar pemimpin beriman.

Ironisme ini tentu harus segera diakhiri, dan moment terpilihnya Shadiq Khan (meski perlu dibuktikan nantinya) adalah moment yang dapat dijadikan bahan perenungan akan apa yang terjadi selama ini. Jika memilih kaum beriman yang berkualitas  sebagai pemimpin adalah wajib, maka upaya melahirkan pemimpin-pemimpin umat yang berkualitas juga adalah wajib. Kaderisasi kepemimpinan muslim wajib pula, meminjam kaidah ushul fikih, bahwa satu hal mengharuskan adanya untuk melakukan yang wajib adalah wajib adanya.

Kita tidak bisa mengandalkan pemimpin-pemimpin muslim yang telah "lancung" dalam ujian untuk dipaksakan dipercaya  dan dipilih oleh umat. Yang harus kita lakukan adalah mencari pemimpin-pemimpin umat yang bersih. Masalah kualitas tentu akan berkembang sesuai dengan jam terbangnya sebagai pemimpin, tetapi yang jelas, pribadi yang bersih, yang khanif, yang memiliki komitmen atas risalah imamah yang berkewajiban menabur rahmatan lil alamin adalah prasyarat yang mau tidak mau harus diperhatikan. 

Sudah barang tentu, pembumian makna Rahmatan lil alamin dalam kontek Indonesia adalah Rahmatan Lil Indonesia, Pemimpin-pemimpin muslim yang sadar akan realitas Indonesia yang berbineka, pemimpin muslim yang kompeten dan memiliki spirit uhuwah wathoniah, spirit persaudaraan sebangsa, yang tetap bertoleransi dengan perbedaan, namun tulus bergandengan dengan semua komponen anak bangsa maju melangkah bersama mengibarkan pataka-pataka kejayaan Indonesia. 


Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun