Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menuju NKRI Berkah

24 Maret 2018   11:20 Diperbarui: 24 Maret 2018   11:34 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah satu impian kaum muslimin atas negeri yang didiaminya adalah terwujudnya negeri yang aman (baldatun amina), negeri yang baik, yang penuh ampunan Tuhan, baldatun Thoyyibatun Wa Robbun ghofur. Negeri yang penuh keberkahan, dimana pintu-pintu keberkahan dibuka dari langit maun bumi, sehingga negerinya menjadi negeri yang "gemah ripah lhohjinawi tata tentrem kartaraharja" Untuk terciptanya negeri yang demikian, kaum muslimin yakin, umat dan pemimpinnya ahrus benar-benar beriman dan bertakwa. Yakin akan kuasa Ilahi dan menjalankan seluruh perintah-Nya dana menjauhi segala laranagan-Nya.

 Oleh karena itu sangat wajar, jika kaum muslimin sangat mengharapkan pemimpinnya juga orang yang beriman dan bertakwa, untuk itulah pemimpinnya harus memahami bagaimana menabur rahmat, kasih sayang bagi tumpah darahnya sekaligus juga paham dan komit terhadap apa yang diperintahkan dan apa yang dilarangnya. 

Menjelang suksesi kepemimpinan nasional 2019 nanti, di sosial media ramai dibicarakan usulan (Rekomendasi) Habib Rizieq Shihab agar Gerindra,PAN, PKS dan PBB untuk berkualisi. Penulis belum mendapatkan alasan lengkap mengapa HRS mengusulkan demikian ataupun jika itu terkait pilpres, siapa yang akan diusung menjadi capres dan siapa cawapresnya. Wajar saja kemudian muncul siapa calon yang diusung untuk menghadapi Jokowi.

Memang dalam waktu yang tinggal sekitar satu tahun alumni 212 atau kita semua semestinya sudah fokus menentukan Paslon yang sesuai dengan kriteria kita dan cari dukungan untuknya agar dapat bersaing dan memengangkan pilpres 2019 nanti. Terkait dengan hal ini melalui status di FB sudah lama saya tulis TGB - Aher .Tanpa fokus sulit untuk sukses !

Usulan penulis TGB dan Aher tentu dilandasi asumsi bahwa Alumni 212 mengusung Paslon yang sesuai dengan spirit atau hakekat kepemimpinan yang diinginkan oleh QS Al kaidah : 51 yang kemudian mampu menggerakkan semangat bela Islam sekitar 7 (tujuh juta) lebih kaum muslimin dari seluruh pelosok tanah air, bukan sebatas DKI. Sebagai relawan Bulan Sabit Merah yang bertugas di Budi Kemuliaan penulis menjumpai para mujahid yang datang dari ujung pulau Sumatra hingga Papua.

Spirit itulah yang penulis jadikan kriteria bagi "Amirul Mukminin NKRI" yang secara garis besar terdiri dari Integritas Keislaman, kapabilitas kepemimpinan dan komitmen keindonesiaan. Berdasar kriteria itulah penulis melihat TGB dan Aher menjadi usulan penulis. Sudah barang tentu mungkin sidang pembaca ada menemukan calon calon lain yang lebih baik, jika demikian harus dimusyawarahkan.

Selanjutnya adalah partai mana yang akan mengangkat Paslon "poros 212" ini. Dalam pandangan penulis, jika Partai ingin dicintai umat, dengarlah spirit 212, komitment pd Kepemimpinan Islam, dengan jalan mengusung Paslon dengan kriteria pemimpin Islam. Mintalah fatwa Majelis Ulama tentang kepemimpinan Islam untuk Indonesia, atau Amirul mukminin NKRi, sebab bagi penulis NKRI adalah amanah wathoniah dari para mujahid bangsa yang harus dijaga.
Jika Megawati mau memberi mandat KPD Jokowi, apakah ketua partai yg ditunjuk HRS mau memberi mandat KPD TGB-Aher misalnya ?

Dengan berpedoman pada kriteria Amirul mukminin NKRI boleh jadi niat bahkan ambisi beberapa pimpinan partai yang ingin menjadi capres atau cawapres menjadi terhentikan. Namun demikian jika mereka mengedepankan aspirasi umat, maka dengan rela hati mereka mengubur impiannya dan mendukung Paslon terbaik sesuai kriteria Islam. Kita bisa bercermin kalau Megawatii dapat membuahi aspirasi pengikutnya dan mengusung Jokowi pada pemilu 2014 , apakah pimpinan partai Islam dapat memenuhi aspirasi umat sesuai spirit 212 pada pemilu 2019 nanti ?

Bagi penulis ada hal penting untuk difikirkan oleh umat Islam, Jika pimpinan partai TIDAK PEDULI dengan aspirasi umat, masih layakkah umat bermakmum kepada mereka ? Simpan jawaban jujur anda untuk diejawantahkan pada saat anda berada di ruang pencoblosan nanti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun