Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi, Saatnya Kembali ke Nawa Cita

2 Januari 2018   11:05 Diperbarui: 2 Januari 2018   11:14 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya, marilah kita renungkan pusi duka berikut :

"Bendera Setengah Tiang"
Mari kita kibarkan bendera kuning di setiap gang
Karena kebangggaan pada sesame anak pertiwi Tak ada lagi
Mari kita kibarkan bendera putih,
Untuk mewarnai hari-hari Cepu bertabur keju dan wiski
Mari kita kibarkan bendera setengah tiang
Karena sang kala tlah melumat persada ini

Sewaktu blok Cepu jatuh ke tangan Econ mobil di era pemerintahan SBY, saya menulis puisi berjudul "Bendera Setengah Tiang" (lihat puisi pada pembuka tulisan ini) oleh karena itu menjelang Pemilu 2014 dimana di lapangan akan ada sejumlah blok migas yang akan berakhir kontrak karya nya, melalui tulisan berjudul "The Next Candidat  pengawal  kepentingan USA pasca SBY"

Tulisan tersebut didasari oleh hasil diskusi buku disertasi doktor dari UI yang berjudul "Tangan Tangan Elit di Blok Cepu" yang penulis tangkap bahwa ada permainan elit terkait kontrak karya di setiap blok. Saat itu sang doktor juga Presiden terpilih 2014 akan sangat berpengaruh dalam siapa yang mendapat kontrak karya untuk menggarap blom blok besar, diantaranya blok Mahakam.

Peluang untuk memperoleh keuntungan pengelolaan blok Migas, tentu saja menggiurkan negara negara yang dikenal sebagai pengelola migas, tidak terkecuali USA. Dan sejak orde baru kita tahu, USA adalah mitra rezim dalam mengekploitasi kekayaan alam Indonesia terutama minerbajya. Oleh karena itu penulis mengajukan pertanyaan mendasar siapa kandidat yang akan menjaga kepentingan Amerika pasca SBY

Dari berbagai pertimbangan, penulis memprediksi bahwa kandidat paling kuat untuk mengawal kepentingan USA adalah Prabowo.
Tentu saja pembaca yang terpengaruh kampanye Prabowo yang mengimagekan dirinya sebagai Macan Asia, sebagai figur yang ultranasionalis menilai kemungkinan yang diajukan penulis sebagai bullshit. Namun sebagai orang yang sudah mengikuti sepak terjangnya, penulis tidak bergeming dengan kemungkinan yang penulis ajukan.

Beberapa alasan dapat disampaikan disini diantaranya : Pertama, Prabowo bukan orang Asing Bagi Amerika. Kepentingan Ekonomi Amerika benar-benar dimanjakan Selama Orde Baru tentu saja tidak lepas dari nasehat perekonomian Orde baru yang dikenal sebagai Begawan Ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo, besan Penguasa Orde baru sendiri yang tidak lain adalah ayahanda Prabowo Subianto. Ke dua, Hutang Budi USA itu boleh jadi yang mendorong USA "menghadiahi" berdirinya "Soemitro Center" di tanah paman Sam beberapa waktu lalu. Meski Prabowo tidak berkarier di bidang ekonomi, tetapi Putra Soemitro yang lain, menjadi pengusaha yang juga sangat berhasil dan menjadi mitra USA.

Sebagai alasan Ke tiga, Sebagaimana tulisan terdahulu, bahwa perwira tinggi negara manapun yang ditingkatkan kemampuannya hingga meniti puncak karier militernya di tempat penempaan perwira tinggi milik USA, tentu saja akan sangat Loyal dengan almamater militernya itu, yang sudah barang tentu tidak akan pernah berani mengatakan tidak untuk mengawal kepentingan USA. Ke empat, Karakter Prabowo yang tegas, lugas, yang sangat kontras dengan karakter SBY yang terasa lamban, ragu dll, adalah karakter yang dirindukan setelah kecewa terhadap SBY. Hal ini tentu sangat menguintungkan Prabowo terutama bagi pemilih yang kurang rasional, pemilih tradisional yang mengandalkan Figur.

Sedang sebagai alsan ke lima adalah Bagaimanapun juga posisinya sebagai ayah dari Cucu Cucu Soeharto melalui Putri penguasa Orde Baru itu (Tatik) akan menjadi keuntungan tambahan terutama bagi mereka yang masih memuja muja Orde Baru, dengan pendekatan keamanannya. Oleh karena itu tidak heran kalau di acount Twitter yang menamakan Prabowo Soebianto mengungkit masalah keamanan tersebut.

Kegagalan Ametika menempatkan mitranya di posisi pucuk R11, padahal kita tahu, gerilya "orang orang' Ametika datang ke kantong kantong suara sungguh luar biasa, tentu saja harus menggunakan cara lain untuk menaklukan Indonesia. Tidak bisa melalui eksekutif , mereka mencoba melalui tangan DPR (ingat kunjungan DPR saat Trump kampanye) dan melalui oknum oknum DPR dan partainya mereka terus menggoyang Jokowi.

Goyangan terhadap Jokowi yang dahsyat dan terus menerus memaksa Jokowi melakukan kompromi kompromi politik dengan harapan mendapat dukungan parlementer. Langkah Jokowi untuk mendapatkan dukungan Parlemen sukses (akhirnya oknum parlemen hanya menyerang scr ekstraparlementer teturamaelalui Sosmed terhadap apapun yang telah disetujuinya di DPR) namun harus dibayar mahal, Jokowi nampak kehilangan wajah Bawa Citanya meski tak seluruhnya (baca puisi kami berjudul Nawa Citapun Mati Suri, di Kompasiana) hingga tahun ke tiga pemerintahan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun