Mohon tunggu...
Darwono Guru Kita
Darwono Guru Kita Mohon Tunggu... profesional -

**************************************** \r\n DARWONO, ALUMNI PONDOK PESANTREN BUDI MULIA , FKH UGM, MANTAN AKTIVIS HMI, LEMBAGA DAKWAH KAMPUS JAMA'AH SHALAHUDDIN UGM, KPMDB, KAPPEMAJA dll *****************************************\r\n\r\n\r\n\r\n\r\nPemikiran di www.theholisticleadership.blogspot.com\r\n\r\nJejak aktivitas di youtube.com/doitsoteam. \r\n\r\n\r\n*****************************************\r\n\r\nSaat ini bekerja sebagai Pendidik, Penulis, Motivator/Trainer Nasional dan relawan Pengembangan Masyarakat serta Penggerak Penyembuhan Terpadu dan Cerdas Politik Untuk Indonesia Lebih baik\r\n*****************************************

Selanjutnya

Tutup

Politik

Agama Diamalkan Nyata, Pancasila dan NKRI Jaya

30 September 2017   08:40 Diperbarui: 30 September 2017   09:07 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memposisikan Pancasila sebagai jalan tengah antara komunisme/sosialisme dan kapitalisme menurut hemat penulis adalah langkah sesat dan ahistoris. Sesat karena tidak sesuai sdengan argumentasi teoritik yang ada, dimana jelas jelas panca sila mendasarkan sepenuhnya pada religiusitas, nilai ketuhanan dan Ahistoris sebab dalam memposisikan itu tidak dilatar bekakangi oleh pemikiran dan pandangan  tokoh tokoh yang tetlibat dalam penyusunan dasar negara itu sendiri.

Menurut hemat penulis, paling tidak  ada dua hal yang tegas menolak tegas memposisikan Pancasila sebagai jalan tengah antara komunis dan kapitalis terkait dengan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan masalah kepemimpinan yang ditegakkan melalui musyawarah untuk mufakat. Kita dapat mengujinya ketika kita mengajukan pertanyaan : Adakah penerapan nilai nilai ketuhanan pada dua ideologi komunisme dan kapitalisme ? adakah prinsip prinsip musyawarah mufakat dengan ditegakkan di atas nilai ketuhanan yang maha esa diantara kedua ideologi tersebut ?

Kita memahami, apa yang dikenal sebagai  komunisme berlandaskan pada teori Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan mitos, takhayul dan agama.  Dengan demikian tidak ada pemberian doktrin pada rakyatnya, bahkan dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata (kebenaran materi). 

Wikipedia menulis tentang interpretasi teori Marxis oleh kaum Marxis - Leninisyang utamanya dikembangkan oleh Vladimir Lenin yakni, agama dianggap berdampak negatif bagi perkembangan manusia sehingga negara negara sosialis yang yang menerapkan Marxisme-Leninisme bersikap ateis dan anti agama Itulah alasan mengapa beberapa pemerintahan berhaluan Marxisme-Leninisme pada abad ke-20  membuat peraturan untuk memperkenalkan konsep ateisme negara.  

Dalam menyoroti "Sosialisme dan Agama" Lenin mengatakan bahwa "Agama harus dinyatakan sebagai urusan pribadi." Lenin meminta agar agama dipahami sebagai sebuah persoalan pribadi dan tidak menjadi perhatian negara. Menurut Lenin, setiap orang sudah seharusnya bebas mutlak menentukan agama apa yang dianutnya, atau bahkan tanpa agama sekalipun, yaitu, menjadi seorang atheis. Namun, Diskriminasi di antara para warga sehubungan dengan keyakinan agamanya sama sekali tidak dapat ditolerir oleh negara. Dalam tulisannya ini pula Lenin menginginkan agar penyebutan agama seseorang di dalam dokumen dibatasi.

Pernyataan yang sangat meremehkan sifat kemaha-agungan Tuhan pernaah dinyatakan oleh Lenin. Hal ini terjadi pada tahun 1918, saat  listrik masuk jauh ke pedalaman Rusia, sehingga desa-desa yang selama itu gelap dan suram, mulai tahun itu terang benderang. Lenin menyatakan
" Listrik akan menggantikan Tuhan. Biarlah para petani itu akan menyembah listrik. Karena nanti mereka akan merasa bahwa listrik memiliki kekuasaan lebih besar daripada kekuasaan surga. Bahwa kekuasaan pemerintah pusat lebih berwibawa ketimbang kekuasaan surga". 

Dalam prakteknya, ideologi ini  menggasak agama. Liga Militan tak Bertuhan, ormas partai komunis melaksanakan gerakan besar-besaran anti Tuhan di Rusia Sovyet ketika Lenin mulai berkuasa yang superaktif mengintimidasi rakyat sehingga gagal melakukan ibadah. Mereka merampas ribuan bel gereja, lalu logamnya dilebur di pabrik baja untuk keperluan industri. Ormas itu mencegah rakyat menebang pohon-pohon cemara untuk perayaan hari natal, dengan alasan melindungi lingkungan hidup. Bahkan pembunuhan-pembunuhan tokoh agama begitu luar biasa. 

Pada lima tahun pertama Lenin berkuasa dia menginstruksikan pembunuhan 28 uskup dan 1.200 pendeta. Bukan Kristen saja yang jadi korban. Di tahun 1921, sebanyak 800.000 kaum muslimin dibantai, dan diumumkan dalam Konggres Sovyet ke 10. Pembantaian pendeta berlanjut terus sampai ke pemerintahan berikutnya. Di zaman Kruschov, dia membantai 50.000 orang pendeta bangsanya sendiri.
 

Kapitalisme ini dibangun berdasarkan keyakinan bahwa ada Tuhan yang menciptakan alam semesta, namun Tuhan membiarkan manusia mengatur kehidupan mereka sendiri. Tak ada aturan Tuhan untuk mengatur kehidupan manusia. Tuhan hanya melihat dan mencatat kehidupan manusia, apakah ia melakukan kebaikan atau keburukan yang berefek surga atau neraka. Alhasil manusia menciptakan berbagai aturan yang untuk mengatur kehidupan mereka.

Paradigma dasar itu sangat nampak pada sistem perekonomian kapitalis, setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Sistem kapitalisme secara historis merupakan perkembangan dari gerakan individualisme dan liberalisme. Gerakan individualisme martabat dan kebebasan individu mendapatkan tempat yang utama dalam mengembangkan usaha ekonomis. Kapitalisme juga merupakan aliran ekonomi dan politik yang memperoleh bentuknya dan mulai berkembang di Inggris pada abad 18 M dan kemudian menyebar luas ke kawasan Eropa Barat Laut dan Amerika Utara.


Sementara itu, Adam Smith (1723-1790) melihat situasi ekonomi (yang boleh dikatakan sebagai ekonomi klasik) saat itu buruk. Dia menilai telah terjadi perbudakan terhadap kaum buruh dan keuntungan bagi para kapitalis. Maka, ia menggagas pandangan tentang perdagangan bebas. Ia berpendapat bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh kemakmuran adalah dengan membiarkan individu-individu mengejar kepentingan-kepentingan mereka sendiri tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan negara. Sedang menurut Marx dan Weber bahwa sekularisasi membawa banyak akibat terhadap kemerosotan kepercayaan keagamaan dengan majunya kapitalisme. Pada gilirannya agama tidak menjadi relevan lagi, dengan kedewasaan produksi industri kapitalis. Indikasinya sangat  tampak dalam dominasi pasaran di antara hubungan manusia di dalam usaha mengejar keuntungan sebagai suatu tujuan, yang menjadi perlambang dari keterasingan diri di bawah kapitalisme. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun