Mohon tunggu...
Darwis
Darwis Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Desa Tino

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis bernama lengkap Darwis, dilahirkan di Desa Tino Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan pada tanggal 06 Juli 1996. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari Turia Dg Lebang dan Rurung Dg Rudding. Penulis mulai pendidikan di SD Negeri 43 Kanang-Kanang, lulus pada tahun 2008. Kemudian lanjut di MTS Muhammadiyah Panaikang pada tahun 2011. Kemudian selanjutnya di SMK Negeri 3 Bantaeng dan lulus pada tahun 2014. Penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar di Fakultas Dakwah dan Komunikasi, jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam pada tahun 2014 hingga 2018. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di berbagai organisasi, baik organisasi ekstra (HMJ sebagai anggota di bindang pengkajian dan penalaran) maupun organisasi intra. Pada tanggal 6 April 2018, penulis terlibat dalam mendirikan organisasi kepemudaan tingkat Desa yang diberi nama Forum Komunikasi Pemuda Desa Tino FKPDT, yang diketuai oleh penulis sendiri. Selain itu, penulis mengikuti pengkaderan organisasi Himpunan Mahasiswa Islam pada tahun 2016, meskipun saat ini penulis tidak aktif dalam organisasi HMI, penulis menyadari bahwa jiwa ber-HMI masih sangat membekas di dalam diri penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Response for Sulbar: Karang Taruna Desa Tino Bergerak

18 Januari 2021   23:36 Diperbarui: 18 Januari 2021   23:39 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Subhanallah... Alhamdulillah... Allahuakbar (mahasuci Allah... Segala puji bagi Allah... Allah Maha Besar)... 

Innalilahi wa innailaihi Raji'un....

Indonesia berduka di awal tahun 2021, dengan  cobaan yang silih-berganti di awal tahun ini nampaknya akan menyisakan sebuah histori yang sulit untuk dilupakan dalam peradaban manusia khususnya di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Namun sebelum terjadinya musibah di Sulbar, Indonesia telah dikagetkan dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya air sj 182 yang bertepatan pada Tanggal 09 Januari 2021, dengan route Jakarta-Pontianak. Pesawat tercatat membawa 62 orang yang terdiri dari 50 orang penumpang (termasuk 7 anak-anak dan 3 bayi), 6 orang awak yang bertugas (termasuk pilot dan kopilot), dan 6 orang awak yang sedang tidak bertugas. pesawat tersebut menghilang 4 menit setelah keberangkatan yang kemudian dilaporkan hilang kontak dan jatuh ke perairan Kepulauan Seribu. 

Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ 182 tentunya berimbas pada masyarakat Indonesia, apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga transfortasi yang dapat menghubungkan antar pulau ialah pesawat. Kecemasan pun tak terhindarkan bagi masyarakat yang menggunakan layanan transportasi udara ini. 

Belum berselang begitu lama Indonesia kembali berduka, dengan terjadinya Gempa di Sulbar yang bertepatan pada tanggal 15 Januari 2021. Gempa dengan kekuatan 6,2 telah menewaskan 34 orang dengan rincian 26 warga Mamuju dan 8 warga Majene. 

Berdasarkan dengan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan oleh Pemuda Desa Tino sekaligus sebagai pengurus dan beserta anggota Karang Taruna Mattontong Desa Tino, dimana dengan berdasarkan dan didasari sebagai pemuda yang peka atas segala kejadian atau bencana alam terkhusus bencana alam di Sulbar. Ketua umum (Amran) beserta jajarannya bersepakat untuk melakukan penggalangan Dana yang akan di adakan pada tanggal 19 Januari 2021, pukul 10.30 WIT. Dengan titik kumpul di sekretariat Karang Taruna Mattontong Desa Tino, yang bertepatan di jln Poros Jeneponto-Bantaeng. 

 Adapun kebutuhan (primer dan sekunder) yang akan digalang seperti: 

a. Sembako

b. Pakaian

c. Uang dan obat-obatan

Ketiga kebutuhan dasar tersebut direncanakan akan disalurkan dengan berkordinasi berbagai pihak yang terhimpun dalam aksi kemanusiaan. Namun meskipun demikian sayangnya penulis belum mendapatkan info lebih lanjut bagaimana sistematika penyaluran bantuan tersebut, namun terlepas dari pada itu respon KT Mattontong Desa Tino tentunya patut untuk diapresiasi, sebagai wujud dan eksistensi bahwa pemuda hari ini memiliki kepekaan sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun