Subhanallah... Alhamdulillah... Allahuakbar (mahasuci Allah... Segala puji bagi Allah... Allah Maha Besar)...Â
Innalilahi wa innailaihi Raji'un....
Indonesia berduka di awal tahun 2021, dengan  cobaan yang silih-berganti di awal tahun ini nampaknya akan menyisakan sebuah histori yang sulit untuk dilupakan dalam peradaban manusia khususnya di provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). Namun sebelum terjadinya musibah di Sulbar, Indonesia telah dikagetkan dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya air sj 182 yang bertepatan pada Tanggal 09 Januari 2021, dengan route Jakarta-Pontianak. Pesawat tercatat membawa 62 orang yang terdiri dari 50 orang penumpang (termasuk 7 anak-anak dan 3 bayi), 6 orang awak yang bertugas (termasuk pilot dan kopilot), dan 6 orang awak yang sedang tidak bertugas. pesawat tersebut menghilang 4 menit setelah keberangkatan yang kemudian dilaporkan hilang kontak dan jatuh ke perairan Kepulauan Seribu.Â
Peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya air SJ 182 tentunya berimbas pada masyarakat Indonesia, apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga transfortasi yang dapat menghubungkan antar pulau ialah pesawat. Kecemasan pun tak terhindarkan bagi masyarakat yang menggunakan layanan transportasi udara ini.Â
Belum berselang begitu lama Indonesia kembali berduka, dengan terjadinya Gempa di Sulbar yang bertepatan pada tanggal 15 Januari 2021. Gempa dengan kekuatan 6,2 telah menewaskan 34 orang dengan rincian 26 warga Mamuju dan 8 warga Majene.Â
Berdasarkan dengan hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan oleh Pemuda Desa Tino sekaligus sebagai pengurus dan beserta anggota Karang Taruna Mattontong Desa Tino, dimana dengan berdasarkan dan didasari sebagai pemuda yang peka atas segala kejadian atau bencana alam terkhusus bencana alam di Sulbar. Ketua umum (Amran) beserta jajarannya bersepakat untuk melakukan penggalangan Dana yang akan di adakan pada tanggal 19 Januari 2021, pukul 10.30 WIT. Dengan titik kumpul di sekretariat Karang Taruna Mattontong Desa Tino, yang bertepatan di jln Poros Jeneponto-Bantaeng.Â
 Adapun kebutuhan (primer dan sekunder) yang akan digalang seperti:Â
a. Sembako
b. Pakaian
c. Uang dan obat-obatan
Ketiga kebutuhan dasar tersebut direncanakan akan disalurkan dengan berkordinasi berbagai pihak yang terhimpun dalam aksi kemanusiaan. Namun meskipun demikian sayangnya penulis belum mendapatkan info lebih lanjut bagaimana sistematika penyaluran bantuan tersebut, namun terlepas dari pada itu respon KT Mattontong Desa Tino tentunya patut untuk diapresiasi, sebagai wujud dan eksistensi bahwa pemuda hari ini memiliki kepekaan sosial.Â