Mohon tunggu...
darren yuistino malik erdaffa
darren yuistino malik erdaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Traveler

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Belajar Hidup Sehat dari Anak SD: Cerita KKN GIAT 12 UNNES di Desa Nepen

11 September 2025   23:45 Diperbarui: 11 September 2025   23:45 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto kegiatan PHBS (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Boyolali- Sering kali orang baru sadar pentingnya kesehatan ketika sakit datang. Padahal, menjaga tubuh bisa dimulai dari kebiasaan kecil, seperti mencuci tangan sebelum makan atau menyikat gigi sebelum tidur. Dua hal sederhana ini ternyata sangat berpengaruh dalam mencegah penyakit.

Kesadaran inilah yang ingin dibagikan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) lewat program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Melalui kelompok GIAT 12, mereka melaksanakan kegiatan di Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali, dengan fokus pada penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi anak-anak sekolah dasar.

PHBS bukanlah konsep rumit, melainkan kebiasaan sehari-hari untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Mulai dari cuci tangan pakai sabun, menyikat gigi dengan benar, hingga membuang sampah pada tempatnya. Mengapa anak SD yang dipilih? Karena usia ini adalah masa pembentukan kebiasaan. Jika sejak kecil anak sudah terbiasa menjaga kebersihan, kemungkinan besar kebiasaan itu akan terus melekat sampai dewasa. Selain itu, sekolah adalah tempat berkumpulnya banyak anak. Dengan PHBS, risiko penularan penyakit bisa ditekan.

Siswa-Siswi SDN 1 Nepen berpartisipasi dalam kegiatan cuci tangan  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Siswa-Siswi SDN 1 Nepen berpartisipasi dalam kegiatan cuci tangan  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada (18 & 23 Juli 2025), mahasiswa KKN GIAT 12-UNNES melaksanakan sosialisasi PHBS di SDN 1 Nepen dan SDN 2 Nepen, menyasar siswa kelas 1 sampai 3. Kegiatan dimulai dengan obrolan ringan tentang pentingnya mencuci tangan dan menyikat gigi. Anak-anak tampak antusias, apalagi ketika pada pemaparan materi dibarengi dengan alunan musik agar anak-anak semakin termotivasi untuk ikut langsung berpartisipasi dan selanjutnya untuk diajak praktik langsung. Mereka belajar enam langkah mencuci tangan dengan sabun dengan didampingi kakak-kakak dari GIAT 12

Proses Pendemonstrasian Sikat Gigi  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Proses Pendemonstrasian Sikat Gigi  (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selanjutnya, anak-anak diajak mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar. Dengan membawa sikat masing-masing, mereka menirukan langkah-langkah yang ditunjukkan. Dikarenakan mereka masih dikategorikan anak kecil, jadi pada pelaksanaanya sendiri tingkah laku mereka sangat bervariasi mulai dari; yang serius dan ada juga yang sambil bercanda dengan teman. Namun semua siswa menikmati proses belajar ini.

Sebagai pengingat jangka panjang, kelompok KKN GIAT 12 juga membuat poster edukasi tentang cuci tangan dan sikat gigi. Poster ditempatkan pada mading sekolah, sehingga bisa dilihat oleh semua siswa setiap hari. Dengan begitu, pesan kebersihan tidak berhenti hanya pada saat kegiatan berlangsung.


Program KKN GIAT 12-UNNES di Desa Nepen menunjukkan bahwa menanamkan PHBS bisa dilakukan dengan cara sederhana dan menyenangkan. Apa yang diajarkan di SDN 1 dan 2 Nepen bukan hanya ilmu, tetapi juga kebiasaan yang akan dibawa anak-anak hingga dewasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun