Mohon tunggu...
Darren Matthew
Darren Matthew Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru aja

murid

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Itu Flu Spanyol?

1 April 2020   08:44 Diperbarui: 1 April 2020   08:43 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kisah Virus Spanyol ini berawal pada abad ke - 19 pada saat virus ini melanda Hindia Belanda dan seluruh dunia. Penyakit ini merupakan bentuk dari virus influenza yang jauh lebih ganas dari pada virus  influenza biasanya, pada tahun 1918 pandemic ini mulai merebak seluruh dunia dimulai dari benua Eropa, lalu menyebar ke Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. Virus ini hampir menyebar ke seluruh populasi dunia pada saat itu yang diperkirakan ada 3 milyar orang pada saat itu. Hampir seluruh dunia pada saat itu terkena dampak buruk dari virus ini baik secara langsung terkena virus dan harus melawan virus ini yang memungkinkan akan menyebabkan kematian, maupun yang terkena dampak ekonomi, sosial, dsb. Virus ini diperkirakan membunuh lebih banyak orang dalam kurun waktu 1 tahun dibanding black death dalam 4 tahun, dan membunuh lebih banyak orang dalam kurun waktu 24 minggu dibanding AIDS dalam 24 tahun. Virus ini menurut perkiraan konservatif membunuh sekitar 20 juta - 40 juta orang, bahkan ada yang memperkirakan hingga 100 juta orang. Virus ini memiliki probabilitas kematian yang tinggi sekitar 1 dari 20 orang dan lebih sering membunuh orang berusia 20 - 40 tahun.

Sebenarnya peneliti memperkirakan virus ini muncul dari daerah amerika serikat dan kemudian menyebar ke benua Eropa mengikuti penyebaran tentara Amerika serikat pada saat itu, tapi dalam laporan lain dikatakan bahwa virus ini pertama kali ditemukan di Prancis yang kemudian cepat menular karena perpindahan prajurit pada saat perang dunia saat itu. Alasan mengapa virus ini dinamakan flu spanyol dan bukan flu amerika atau flu Prancis adalah karena pada saat itu virus itu menyebar ke Spanyol, Spanyol merupakan negara yang netral dalam perang dunia sehingga pada saat negara negara lain memberi sensor pada virus ini, Spanyol yang merupakan negara netral pada saat itu tidak memberi sensor sama sekali baik ke masyarakat maupun ke pers sehingga flu ini dinamakan sebagai flu spanyol. Uniknya lagi juga virus ini tidak menyerang dalam satu gelombang tapi virus ini menyerang dalam beberapa gelombang yang menyebabkan penularan daerah seperti Afrika Utara, Cina, India, Filipina, Selandia Baru, dan Hawai terkena agak lebih lama dan juga kemudian menyebar ke seluruh dunia. Penyebaran virus ini secara global dikarenakan banyaknya orang yang bepergian menggunakan kapal laut yang menyebabkan virus ini menular dari Eropa ke seluruh dunia.

Pada saat itu virus ini sangat sulit ditangani karena pada saat perang dunia 1 setiap negara saling menutupi kelemahannya masing masing sehingga fakta tentang virus ini juga banyak ditutupi oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak dapat bertindak dengan benar untuk mengantisipasi virus ini dan juga karena sedang berlangsung peperangan pada saat itu sehingga banyaknya prajurit yang terluka dan malnutrisi akibat peperangan yang terkena virus ini sangat rentan meninggal karena dengan kondisi imun yang sedang lemah virus ini akan jauh lebih ganas terhadap penderita. Pada saat itu juga virus ini sulit ditangani karena belum ada obat - obatan maupun vaksin untuk melawan virus ini sehingga salah satu cara menangani virus ini adalah dengan menjaga ketat pelabuhan negara masing - masing dan jika dada yang menunjukan tanda tanda terkena virus ini, kapal tersebut langsung dilarang masuk. 

Gejala flu Spanyol mirip dengan flu biasa dengan gejala lain yang menyertainya seperti batuk, demam, sakit tenggorokan, panas dingin, badan terasa nyeri atau pegal pegal, pilek, sakit kepala, diare, dsb. Gejala-gejala itu akan muncul sekitar tiga hari setelah terkena virus ini. Virus ini menginfeksi lapisan hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Virus ini masuk ke dalam tubuh, setelah kamu menghirup udara yang terkontaminasi. Kamu juga bisa terkena flu Spanyol saat menyentuh permukaan yang terkontaminasi, lalu tanpa sadar menyentuhkan ke tangan, mata, mulut, atau hidung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun