Dalam kehidupan sehari – hari, kita tidak dapat terlepas dengan yang namanya komunikasi, karena manusia merupakan makhluk sosial dan komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk membangun kehidupan sosial antar manusia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan sosial juga tidak bisa terlepas dari budaya. Terlebih lagi, Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beragam suku, ras, dan budaya, serta ditunjukkan melalui semboyannya yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika” berarti berbeda – beda tetapi tetap satu.
Sayangnya, masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum menerapkan semboyan dengan baik, sehingga terjadi kesalahpahaman dan perselisihan dalam kehidupan sosial bermasyarakat, yang diakibatkan oleh keberagaman budaya itu sendiri. Oleh karena itu, komunikasi dan budaya memiliki kaitan yang begitu erat atau dapat dikatakan bahwa budaya begitu mempengaruhi komunikasi dalam membangun kehidupan sosial, sehingga terciptalah istilah “Komunikasi Antar Budaya”. Dengan demikian, komunikasi antar budaya merupakan kunci penting dalam membangun kehidupan sosial bermasyarakat yang lebih sejahtera.
Sebelum mengulas lebih mendalam mengenai alasan pentingnya komunikasi antar budaya, perlu dipahami lebih lanjut antara komunikasi dan budaya itu sendiri. Dalam buku Samovar (2010, h. 18), komunikasi merupakan “proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain melalui penggunaan simbol”. Dari definisi ini, disimpulkan bahwa dalam masyarakat akan selalu konflik konflik yang berbeda-beda secara berkelanjutan dan penggunaan simbol terbagi menjadi dua yaitu verbal dan non-verbal. Komunikasi memiliki beberapa fungsi yang perlu diketahui, yaitu komunikasi digunakan untuk mendapatkan suatu informasi dari individu lain, memenuhi kebutuhan interpersonal, komunikasi memperlihatkan identitas seseorang, dan komunikasi dapat digunakan untuk mempengaruhi orang lain (Samovar, 2010, h. 16).
Kemudian, budaya (Samovar, 2010, h. 27) merupakan pemikiran terkait elemen subjektif dan objektif dalam masyarakat yang berada di tempat yang sama guna untuk bertahan hidup, dimana sudah ada sejak dulu dan diteruskan secara turun menurun. Fungsi dari budaya (Samovar, 2010, h. 28) adalah membatasi dan mengarahkan perilaku seseorang, dimana mereka memiliki gambaran tentang aktivitas hidup. Secara tidak langsung, hubungan antara komunikasi dan budaya sangat erat, dimana komunikasi merupakan refleksi budaya (Samovar, 2010, h. 25). Pernyataan ini sesuai dengan salah satu fungsi komunikasi, yaitu komunikasi memperlihatkan identitas seseorang. Hal ini dikarenakan identitas seseorang berkaitan dengan budaya. Dengan demikian, komunikasi antar budaya adalah proses pemberian pesan dari satu budaya ke budaya lain, yang melibatkan persepsi dari budaya masing - masing.
Mengapa sangat penting mempelajari komunikasi antar budaya?
Seperti yang telah dituliskan di awal, bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam suku, ras, dan budaya. Akibat keberagaman tersebut, sering terjadi kesalahpahaman dan konflik saat membangun kehidupan sosial dengan orang lain yang dikarenakan perbedaan persepsi setiap budaya. Selain itu, kemajuan teknologi semakin berkembang pesat yang memaksakan masyarakat mengenal budaya yang masih asing bagi mereka. Dengan mempelajari komunikasi antar budaya, konflik dan kesalahpahaman yang terjadi dalam bermasyarakat dapat terminimalisirkan. Tidak hanya itu, orang – orang akan lebih terbuka pikirannya terhadap hal baru, dimana hal baru itu berasal dari budaya yang berbeda. Seiring berjalannya waktu, akan terjadi peningkatan toleransi dan penyesuaian diri yang pesat dalam kehidupan sosial bermasyarakat akibat mempelajari komunikasi antar budaya. Toleransi diwujudkan dalam bentuk menghargai perbedaan budaya yang ada meskipun bertentangan dengan nilai yang terkandung dalam budaya sendiri.
Pentingnya mempelajari komunikasi antar budaya dibuktikan dari pengalaman penulis sendiri, yaitu ketika penulis sedang makan bersama teman-teman di sebuah tempat makan dan secara tidak sengaja salah satu teman penulis bersendawa saat berbincang-bincang, dikarenakan merasa kenyang.
Dengan demikian, disimpulkan bahwa dalam suku Tionghua, bersendawa di depan umum merupakan hal yang tercela atau kurang sopan, tetapi dalam ajaran agama Islam bersendawa merupakan wujud dari rasa bersyukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa karena telah diberikan makanan yang cukup dan layak. Dari pengalaman penulis ini menunjukkan bahwa mempelajari komunikasi antar budaya sangatlah penting, karena memberikan pengetahuan yang baru bagi setiap orang, dimana sebelumnya tidak diketahui, sehingga dapat mencegah terjadinya konflik yang seharusnya tidak terjadi.
Daftar Pustaka:
Samovar, L. A., Porter, R. E., & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya (edisi ke-7). Jakarta: Salemba Humanika.
Sumber gambar: Google