Mohon tunggu...
Dani Wijaya
Dani Wijaya Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Keras

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kritik Presiden Jokowi, AHY Menepuk Air Kena Muka Sendiri

13 Juni 2018   02:23 Diperbarui: 13 Juni 2018   02:34 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti  Yudhoyono menyampaikan orasinya yang berisi kritik pada Sabtu (9/6/2018)  lalu. Orasi berdurasi 40 menit tersebut bertajuk "Mendengar Suara  Rakyat".

Dalam orasi tersebut, putra mantan Presiden SBY itu berusaha mengkritik  pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hal tersebut ditujukan guna  menggiring opini negatif kepada pemerintah.

Padahal, kalau AHY mau berintrospeksi, dia harusnya bisa melihat kembali  kepemimpinan Presiden SBY yang juga banyak kekurangannya.

Kalau kita mau jujur, pemerintahan Presiden SBY banyak yang melakukan  korupsi dan para pejabatnya tidak menjalankan peran dan fungsinya secara  optimal.

Bahkan, sejumlah petinggi Partai Demokrat juga banyak yang terjerak  kasus korupsi, diantaranya, proyek Hambalang, Korupsi Buol, Bank  Century, dana operasional Menteri ESDM, Wisma Atlet, Korupsi Pengadaan  Mesin Jahit dan Sapi di Kementerian Sosial dan 15 kasus korupsi lainnya.

Selain itu, AHY juga mengomentari negatif soal revolusi mental Presiden  Jokowi. Menurutnya, proyek infratruktur Jokowi telah menggeser proyek  revolusi mental.

Faktanya, pada masa SBY dulu pembangunan infrastruktur lambat dan banyak  yang mangkrak. Sudah begitu, juga banyak menterinya yang korupsi,  termasuk petinggi dan kader Partai Demokrat.

Jadi, kritik AHY tersebut seperti menapuk air terkena muka sendiri.  Karena apa yang dikritiknya justru dijalankan oleh pemerintahan SBY  sebelumnya.

Maka daripada kritik yang blunder seperti itu, lebih baik AHY mawas diri  dan berlaku dengan kritik yang bernas berdasarkan data yang valid.  Bukan hanya yang mengumbar kebencian, tanpa fakta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun