Selama ini, potensi peternakan di Indonesia Timur masih belum tergarap secara maksimal. Baru pada pemerintahan Joko Widodo, peternakan itu dipandang secara serius sebagai potensi yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Indonesia Timur.
Untuk merealisasikan dukungannya itu, pemerintahan Jokowi mewujudkan Kapal Ternak, sebagai moda transportasi untuk para peternak mengirimkan hasilnya.
"Kapal ternak menjadi inisiatif pemerintah untuk membangun keekonomian Indonesia bagian Timur, dimana Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur memiliki potensi ternak sapi yang tinggi," kata Menhub Budi Karya di acara Forum Perhubungan dengan tema "Efektifitas Operasional Kapal Ternak Dalam Mendukung Swasembada Daging Sapi" pada Senin (16/10).
Hadirnya kapal ternak diharapkan dapat memberi stimulus bagi peternak-peternak untuk meningkatkan produksinya agar mendapatkan keuntungan lebih. Dengan begitu, program swasembada daging dapat segera terwujud di Indonesia.
Pemerintah juga akan menggandeng pihak swasta untuk turut serta dalam penyelenggaraan kapal ternak ini agar memaksimalkan tujuan pemerintah dalam program kapal ternak.
Kerjasama itu bisa dengan memanfaatkan kapasitas kapal swasta yang kosong saat balik. Atau dalam skema pembangunan kapalnya.
Ternyata, animo masyarakat atas kapal ternak ini sangat tinggi. Terlihat dari permintaan masyarakat di berbagai daerah untuk juga menggunakan kapal ternak. Misalnya, seperti dari Bengkulu yang sudah menyurati Menteri Perhubungan dan Sulawesi yang disampaikan melalui Menteri Pertanian.
Saat ini sudah beroperasi 1 (satu) kapal ternak yang beroperasi yaitu KM. Camara Nusantara 1, untuk tahun ini sedang dibangun 5 (lima) kapal ternak yang direncanakan akan selesai Desember 2017 dengan total anggaran Rp. 295 milyar.
Semoga dengan inisiatif kapal ternak ini perekonomian dapat lebih merata, tidak hanya tumbuh di Indonesia bagian Barat, juga di Indonesia ba
