Pertandingan antara Persita Tangerang melawan PSMS Medan dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Mini Cibinong, Kabupaten Bogor pada Rabu sore (11/10), berakhir dengan kericuhan antar suporter.
Kedua kubu suporter terlihat saling serang setelah wasit meniup pluit panjang tanda pertandingan berakhir.
Akibatnya, sejumlah korban berjatuhan sehingga harus dibawa ke rumah sakit. Bahkan dikabarkan seorang suporter Persita Tangerang, Banu Rusmana, meninggal dunia.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Edy Rahmayadi, berjanji akan melakukan investigasi mendalam guna menyelidiki kasus tersebut.
Edy Rahmayadi akan mengusut tuntas kasus kerusuhan tersebut. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya.
Adapun terkait dugaan adanya sejumlah oknum tentara yang terlibat dalam kerusuhan, Edy Rahmayadi tak memungkiri bila memang ada anggota TNI yang terlibat.
"Memang iya, itu kebanyakan dari Kostrad. Tapi ada masyarakat sipilnya juga," jelas Edy yang juga Jenderal TNI bintang tiga ini.
Sebagai seorang Pangkostrad, Letjen TNI Edy Rahmayadi akan melakukan investigasi pada anggotanya. Ia berjanji akan menghukum anak buahnya bila terbukti melakukan perbuatan tersebut.
"Sudah pasti akan saya hukum. Akan saya hukum," ucap Edy ketika dihubungi pewarta, Kamis (12/10).
Namun Edy Rahmayadi juga menjelaskan bahwa kerusuhan itu tidak terjadi dengan tiba-tiba, tetapi pasti karena ada penyebabnya.
Oleh karena itu, Ia juga akan menyelidiki siapa provokator kerusuhan yang akhirnya mengakibatkan korban jiwa tersebut.