Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Theodor Herzl, Zionisme, dan Berdirinya Negara Israel

17 Mei 2021   20:57 Diperbarui: 18 Mei 2021   05:22 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Theodor Herzl, pendiri gerakan politik zionisme. Sumber foto: theguardian.com

Di dalam anime tersebut, bangsa Eldia yang tinggal di Marley tinggal di distrik khusus.
Mereka diwajibkan memakai ban di lengan sebagai bukti bahwa mereka orang Eldia.

Selain itu, dalam anime itu juga disebutkan bahwa orang Eldia yang ada di Marley tidak bisa dengan bebas keluar dari distrik, kecuali ada ijin dari petugas. 

Dalam ajaran Yahudi, mereka semua nantinya akan dikumpulkan kembali di tanah Jerussalem ketika Mesias datang. Diskriminasi yang mereka dapatkan adalah sebagai bentuk hukuman karena tidak patuh dengan Tuhannya.

Akan tetapi, seperti ajaran agama lainnya, perlahan ajaran itu mulai pudar. Terutama ketika terjadi peperangan di Eropa yang memantik semangat nasionalisme. Ditambah lagi dengan pengaruh ideologi dan filsafat barat.

Seorang jurnalis yang bernama Theodor Herzl menyimpulkan bahwa bangsa Yahudi selamanya akan mendapatkan diskriminasi. Jalan satu-satunya adalah dengan mendirikan negara yaitu Israel. Ide Herzl ini kemudian dikenal dengan sebutan Zionisme.

Ajaran Herzl jelas bertentangan dengan agama yang dianut oleh bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi beranggapan mereka akan diselamatkan oleh Messias, sementara Herzl menempatkan nasionalisme bangsa Yahudi dan tujuan utamanya adalah Israel.

Herzl merasa bangsa Yahudi harus mengambil takdirnya dan segera membentuk negara di Palestina, di tanah yang dijanjikan. Herzl kemudian menyebarkan ajarannya secara massif.

Meskipun mendapat banyak penolakan. Hal itu karena bertentangan dengan agama, satu-satunya cara yang bisa menyatukan dan menyelamatkan bangsa pilihan Tuhan hanyalah Messias.

Herzl kemudian berusaha melobi kekaisaran Ottoman untuk meminta tanah di Palestina, yang memang pada saat itu berada di bawah kekaisaran Ottoman.

Akan tetapi, tawaran itu ditolak, Ottoman tidak akan memberikan sejengkal tanah pun pada bangsa Yahudi. Herzl kemudian mendekati musuh kekaisaran Ottoman, yaitu Inggris.

Inggris menyetujui, akan tetapi tanah yang dimaksud adalah Uganda. Jelas tawaran tersebut ditolak, karena yang diinginkan adalah Palestina. Pada tahun 1914, Otttoman dan Jerman terlibat dalam perang dunia 1 melawan sekutu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun