Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bersuci Menggunakan Batu

10 Mei 2021   06:52 Diperbarui: 10 Mei 2021   07:04 1262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bersuci dengan batu. Sumber foto: pexel.com

Akhirnya mereka sampai di puncak tepat sebelum mentari terbenam. Ketiganya lantas berbagi tugas, Tony berinisiatif mendirikan tenda, Agus mencari kayu bakar untuk dijadikan api unggun, dan Yandi bertugas memasak. 

Waktu maghrib sudah masuk, karena di puncak tidak air untuk bersuci (wudhu). Maka mereka bertiga memutuskan untuk tayamum, mereka lantas mengganti wudhu dengan tayamum. Debu-debu yang menempel di pohon menjadi sarana pengganti air. 

Kemudian mereka makan, Yandi si koki di antara mereka memasak menu andalan nasi liwet. Nasi liwet memang menjadi menu andalan kala berkemah. Tetapi Yandi lupa dan memasukan santan ke dalam nasi liwet yang dia masak. 

Selepas makan nasi tersebut, ditambah sambal yang cukup pedas perut ketiganya kemudian bereaksi. Serasa ingin memuntahkan sesuatu, seperti gunung berapi yang hendak memuntahkan lahar pijar. 

Ketiganya lantas mencari tisu basah untuk bersuci setelah buang air besar, namun nahas tisu basah tersebut tertinggal di rumah. Akan tetapi, Yandi sudah mengantisipasi itu yaitu dengan batu. 

Ya mereka bersuci dengan batu. Mengapa Yandi melakukan itu, sebelum dia berkemah Yandi pergi mengaji di mesjid dekat rumahnya. Tidak lupa dia membawa kitab kuning, lebih tepatnya kitab Safinah.

Kitab karya Syekh Salim bin Sumair tersebut memang lumrah dikaji di mesjid. Safinah pada dasarnya adalah kitab fiqih, di dalamnya terdapat ilmu-ilmu dasar fiqih seperti rukun islam, rukun iman, termasuk dalam hal bersuci. 

Di dalamnya juga mengatur tentang berwudhu dan tayamum. Kebetulan saat itu, Yandi sedang mengaji kita safinah yang membahas tentang bersuci menggunakan batu. Mengapa menggunakan batu bukan air?

Agama Islam memberikan kemudahan kepada umatnya termasuk dalam hal bersuci. Misalnya tayamum, untuk kondisi tertentu maka kita bisa mengganti wudhu dengan tayamum, pun begitu bersuci dengan batu. 

Bersuci menggunakan batu hanya dalam keadaan mendesak, kondisi darurat saja. Setidaknya dalam kitab safinah yang dikaji Yandi ada beberapa syarat perihal bersuci memakai batu. 

Untuk bersuci menggunakan, batu yang digunakan setidaknya berjumlah tiga batu, atau batu yang mempunyai tiga sudut. Selain itu batu yang digunakan haruslah suci. Batu-batu dari mata air yang diambil oleh Yandi jelas suci dan bersih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun