Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Halal bi Halal, Tradisi Bermaafan Khas Bangsa Indonesia

8 Mei 2021   06:31 Diperbarui: 11 Mei 2021   19:53 985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi halal bi halal. Foto: shutterstock via okezone.com

Memang dari segi bahasa, halal bi halal merupakan bahasa Arab. Akan tetapi, orang Arab tidak mengetahui dengan pasti istilah ini. Halal bi halal merupakan kreasi dari bangsa Indonesia. 

Dikutip dari NU Online, menurut sejarahnya, halal bi halal merupakan kreasi antara salah satu pendiri NU Kiai Wahab Chasbullah dengan Presiden RI pertama Ir. Soekarno. 

Pada awal kemerdekaan RI, kondisi politik dalam negeri sedang tidak stabil, terutama di kalangan elit politik. Bung Karno kemudian meminta saran kepada Kiai Wahab untuk mengatasi masalah tersebut. 

Kiai Wahab lantas mencetuskan silaturrahmi karena sebentar lagi menghadapi idul fitri. Tetapi Bung Karno merasa istilah tersebut biasa saja, Bung Karno menginginkan istilah lain. 

Oleh karena permusuhan, perbuatan tidak memaafkan satu sama lain itu haram. Maka Kiai Wahab mencetuskan istilah halal bi halal untuk menggantikan istilah silaturrahmi. 

Sedangkan menurut Prof. Nazaruddin Umar dalam opininya di detik.com, halal bi halal justru muncul dari rasa bingung para pemuda mesjid Kauman di Yogyakarta. Mereka bingung mengusung tema dalam dua momen istimewa.

Momen pertama adalah idul fitri, momen merdekanya spiritualitas kita setelah berhasil melewati bulan suci ramadhan. Momen kedua adalah kemerdekaan bangsa Indonesia. 

Seperti yang diketahui, Indonesia merdeka dari kolonialisme Belanda pada hari Jum'at di bulan ramadhan. Akhirnya diadakan sayembara kecil-kecilan untuk mengisi dua momen tadi. 

Salah seorang seniman asal Yogyakarta mengusulkan halal bi halal. Pada intinya adalah silaturrahmi, saling memaafkan, saling menghalalkan. Momen tersebut sejatinya untuk merawat persatuan. 

Terlepas dari versi mana yang benar, halal bi halal merupakan salah satu cara untuk menjaga persatuan. Meskipun kedua asal usul halal bi halal di atas berbeda. Intinya hanya satu, yaitu silaturrahmi. 

Seperti yang diketahui, silaturrahmi adalah menjaga persaudaraan. Artinya halal bi halal tidak saja hanya istilah biasa, tetapi mempunyai makna filosofis yang mendalam, yaitu untuk menjaga kebhinekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun