Sementara Arsenal berhasil menyingkirkan tim kejutan Slavia Praha dengan agregat 5-1. Meskipun di leg pertama Arsenal kesulitan dan ditahan imbang 1-1, tetapi di leg kedua Arsenal melumat tim kuda hitam tersebut dengan skor 4-0.
Dengan banykanya wakil tim Inggris di dua kompetisi Eropa, besar kemungkinan dapat mengawinkan dua gelar kompetisi Eropa.
Apalagi di babak final nanti ke empat tim Inggris tersebut yang lolos, tentunya semakin menunjukkan dominasi tim Inggris di kancah sepakbola Eropa.
Hal tersebut sudah ditunjukkan pada musim 2018-2019. Ketika itu, empat tim Inggris saling bentrok di babak final.
Di Liga Champions mempertemukan Liverpool dengan Tottenham Hotspur. Sedangkan di Liga Eropa mempertemukan Chelsea dan Arsenal. Praktis dua gelar kompetisi Eropa jatuh ke tangan klub asal Inggris.Â
Kejadian terebut bukan tidak mungkin terulang kembali di musim ini. Mengingat penampilan tim Inggris di babak perempat final bergitu mendominasi atas lawannya.Â
Namun, perlu diingat kembali. Tim asal Spanyol juga jangan diremehkan. Baik Sevilla dan Real Madrid merupakan pemegang gelar terbanyak di Liga Champions dan Eropa. Sevilla bisa dibilang rajanya Liga Eropa dengan mengoleksi  6 trofi.
Sementara Real Madrid merupakan raja dari Liga Champions dengan mengoleksi 13 trofi. Real Madrid pernah mencetak sejarah hatt trick gelar Liga Champions. Itu dilakukan di bawah kepelatihan tangan dingin Zinedine Zidane yang saat ini menangani El Real kembali.
Perlu diingat juga, klub Spanyol pernah mendominasi dua kompetisi Eropa. Pada rentan tahun 2013-2017 trofi Liga Champions hanya berpindah tangan dari Barcelona dan Real Madrid.
Bahkan pada tahun 2013 dan 2015 tim sekota Madrid tampil di babak final Liga Champions. Di liga Eropa pun dominasi Sevilla jangan dianggap sepele.
Sevilla merupakan juara bertahan musim lalu setelah berhasil menang atas Inter Milan dengan skor 3-2. Persaingan akhirnya mengerucut pada klub asal Inggris dan Spanyol yang mempunyai tradisi di kancah Eropa.
