Mohon tunggu...
Dani Ramdani
Dani Ramdani Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary people

Homo sapiens. Nulis yang receh-receh. Surel : daniramdani126@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Era Normal Baru (New Normal) di Masa Pandemic Covid-19

18 Mei 2020   13:31 Diperbarui: 19 Mei 2020   04:09 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dari sekian banyak pilihan yang terdapat dalam undang-undang kekarantinaan kesehatan, akhirnya pemerintah memlih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar untuk menganani pandemic ini. Tidak bisa dipungkiri bahwa covid-19 membawa perubahan yang sangat mendasar bagi kehidupan manusia. Manusia yang merupakan makhluk sosial memang senantiasa beraktivitas di luar untuk memenuhi kebutuhannya, selain itu interaksi pun dilakukan di luar untuk menjalin komunikasi sesama manusia.


Akibat adanya covid-19 ini, kebiasaan-kebiasaan tersebut beralih dan kini kita harus bisa membiasakan diri dengan model hidup gaya baru di tengah wabah seperti ini. Covid-19 menular melalui kontak langsung, oleh karena itu untuk menghindari risiko penularan tersebut kontak langsung harus dihindari.
Dengan adanya teknologi yang ada saat ini, kontak langsung seperti itu kini beralih ke model daring atau virtual. Rapat, belajar, bahkan konser musik diselenggarakan secara daring, dan ini merupakan model baru dan baru terjadi sekarang ini. Covid-19 memaksa masyarakat untuk berdiam diri di rumah, tentunya segala aktivitas dilakukan di rumah termasuk bekerja.


Disadari atau tidak, penggunaaan aplikasi berbasis daring semakin meningkat dan aplikasi-aplikasi tersebut menjadi eksis untuk saat ini. Katakanlah aplikasi untuk rapat virtual, yang sebelumnya penulis sendiri tidak mengetahui betul, tetapi dengan adanya covid-19 aplikasi tersebut menjadi naik eksistensinya dan banyak diakses, tentunya market aplikasi tersebut juga akan naik. Banyak diskusi-diskusi, bajalar, bahkan seminar pun dilakukan secara daring.


Kejenuhan berada di rumah selama masa pandemic, membuat sebagian besar orang menggunakan internet untuk menghibur diri, bahkan pengeluaran kuota internet lebih banyak dalam kondisi seperti ini. Hampir semua beralih ke metode daring, dan sekali lagi aplikasi-aplikasi berbasis daring menjadi makin eksis, tentunya ekonomi perusahaan tersebut semakin hidup.


Bukan rahasia lagi belanja atau memesan makanan kini bisa lewat ponsel, namun penggunaan aplikasi-aplikasi tersebut semakin intens disaat ini. termasuk keluarga penulis sendiri yang kini lebih hobi belanja lewat daring ketimbang membeli langsung, sebelum adanya covid-19 ini lebih memilih mendatangi toko secara langsung, selain itu dengan pergi ke toko langsung bisa melihat sendiri kualitas barang yang hendak dibeli, namun dalam kondisi seperti ini hal demikian urung terjadi.
Metode belajar pun kini beralih ke dalam daring, ini juga merupakan model gaya baru yang belum terjadi sebelumnya, padahal belajar secara tatap muka lebih efektif dibanding secara virtual, namun mau bagaimana lagi karena kondisi tidak memungkinkan untuk belajar secara tatap muka, siswa, guru, mahasiswa, dan dosen harus membiasakan diri dengan kebiasaan baru seperti ini. Meskipun ada plus minusnya, yaitu signal disetiap tempat tidak bagus. Banyak sekali pemberitaan mengenai siswa yang pergi jauh ke luar rumah hanya untuk mencari jaringan internet demi bisa belajar di rumah, meskipun substansinya tidak demikian, sekali lagi ini adalah model gaya baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, ada juga kades yang memanjat pohon hanya untuk mengikuti rapat virtual, ini juga kejadian baru sebelum adanya covid-19 ini.


Penggunaan internet dalam kondisi sekarang ini semakin meningkat mengingat dilakukan serba daring, untuk itu hal yang perlu diperbaiki saat ini adalah masalah jaringan terlebih dahulu, tidak semua wilayah di Indonesia memiliki akses internet yang merata, dan untuk saat ini internet merupakan kebutuhan pokok, mengingat segala sesuatu harus berbasis daring.
Memang dengan adanya covid-19 menciptakan kebiasaan baru bagi masyarakat, dan mau tidak mau kita harus bisa membiasakan diri. Selain penggunaan media internet yang intens, penggunaan masker juga menjadi hal yang wajib untuk saat ini, dikondisi sebelum pandemic, orang-orang memakai masker hanya seperlunya saja, bahkan hanya untu mengkuti tren oppa-oppa di sana, kini semua orang wajib menggunakan masker tidak ada lagi yang namanya tren oppa-oppa. Bisa saja dalam dunia desainer kini menciptakan model-model masker yang lebih menarik, mungkin ketika lebaran nanti, bukan baju baru lagi yang ingin dilihat orang tetapi masker dengan model baru.


Kebiasaan lainnya yang muncul adalah menjaga jarak, untuk mencegah penularan covid-19 menjaga jarak sangat penting. Bahkan di saat seperti ini nongki saja harus dibatasi, untuk menjaga jarak aman. Jabat tangan sekarang hal yang sukar untuk dilakukan, mungkin gaya jabat tangan baru akan ada untuk menggantikan jabat tangan yang biasa dilakukan untuk menghindari kontak langsung. Banyak kebiasaan-kebisaan baru setelah adanya pandemic covid-19 ini dan mau tidak mau kita harus bisa menyesuaikan untuk tetap bertahan dalam kondisi seperti ini. Semoga kebiasaan-kebiasaan normal bisa kembali diakukan lagi, dan semoga covid-19 bisa hilang dan kehidupan kembali normal seperi sedia kala.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun