Mohon tunggu...
Dani Mukhlis Ikhsanudin
Dani Mukhlis Ikhsanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unusa

S1 PGSD

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Pribadi

2 Desember 2021   19:30 Diperbarui: 2 Desember 2021   19:31 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kejadian Mengerikan Saat Mendaki Gunung
   
      Di awal cerita aku dan temanku yang Bernama suhel lagi asik merunding  pendakian di gunung penanggungan dimalam hari pukul 07.00 malam . Dan suhel pun menyetujuinya, lalu suhel mengajak temanya yang bernama Riski anak Kampung sebelah. Sebelum kita berangkat,konon katanya ber 3 tiga digunung atau ganjil. Itu bahaya jika diteruskan semacam yang satu hilang entah kemana yang duanya tetep bersama. Selepas firasat buruk saya,Lalu saya mengajak 1 teman yang bernama Hafiz . Hafiz pun menyetujuinya .

Pukul 09.00 malam aku dan teman sedang mengumpulkan barang” Logistik untuk mempersiapkan keberangkatan dari rumah ke gunung penanggungan . Aku dan kawan” sebelum berangkat sebaiknya kita bersalaman kepada orang tua agar orangtua meridhoinya dan pergi pulang bisa selamat, Melainkan itu teman” saya tidak sabaran orangnya gak izin ke orang tua. Kita masing” membawa sepeda motor 2 dan bergoncengan berdua .Tepat pukul Setengah 10 kita berangkat, untuk perjalananya tidak ada kendala apapun sampai tujuan kita .

 Sesampainya di tempat, saya dan teman saya  disuruh membawa air  satu orang minimal 2 liter jadi kita membawa 8 Liter air. Pukul 11.00 Malam kita memulai perjalanan, kita berjalan 3 meter dari pos-pertama Tas yang berisi air dan makanan tiba” sobek .selepas sobek kita memperbaiki tas tersebut  tetapi sobeknya terlalu besar jadi saya yang membawa tas itu merasa kesulitan karena saya bawa pakek tangan bukan dipasang di badan. Selepas itu Di Pos Ke-Dua mulainya kejadian aneh semacam teman saya yang bernama Hafiz tiba” muntah dan sekeliling pohon” itu bersuara seperti suara orang wanita semacam halnya orang tertawa. Lalu kita ketakutan tidak berani senter Kita hadapkan kepada pohon tersebut, Kita sangat kesulitan dalam perjalanan pos-Dua Ke pos-tiga. Karena itu badannya hafiz tidak enak dan mual” jadi suhel memutuskan untuk menggendong hafiz . Di perjalanan teman saya Riski melihat banyak sekali cacing tanah yang berbentuk jumbo ditanah lalu Riski menginjak” sambil berjalan dan tertawa .selepas menginjak kita melihat jalan, jalan berbentuk 2 arah yang satu berbatu dan yang dua Rapi kita memutuskan untuk memilih yang rapi, Tiba” ditengah” jalan kita dihadang oleh sesosok orang tua berbadan besar ,temanku yang bernama Riski tiba” diam dan takut sekali. ini kejadian kedua dari awal bertemu suara perempuan tertawa dan kedua kalinya dipertemukan orang tua semacam kakek” tapi berbadan besar dan dia pun berhenti di tengah jalan yang mau kita lewati . Lalu itu semua ketakutan gak seperti tadi yang bertemu sosok suara perempuan melainkan ini wujudnya . Aku memutuskan untuk putar balik tetapi hafiz semacam pingsan selepas melihat kakek tersebut .jadi suhel kesulitan untuk menggendong hafiz untuk melewati jalur kedua yang berbatu .
   Kita memutar balikkan arah dan melewati jalur kedua yang berbatu, dan kita berdiam di batu itu untuk membangunkan hafiz ,Melainkan itu badan Hafiz Terlalu dingin untuk dipegang wajahnya pucat putih seperti mayit,kita memutuskan untuk berdiam di sini selama hafiz terbangun . Pukul 01.00 aku dan Riski memasak mie dan merebus air untuk menghangatkan tubuh hafiz yang kedinginan .selepas makan kita ditenda ber empat memutuskan untuk berhenti melanjutkan perjalanan malam ini .lalu kita tidur di tenda bangun jam 6 pagi hafiz tersadar tetapi kakinya tidak bisa digerakkan sama sekali tidak bisa berjalan .sangat kesulitan untuk melanjutkan jadi kita memutuskan untuk pulang . Kita menghubungi tim penyelamat yang nomornya ada di peta untuk meminta tolong teman saya yang bernama hafiz agar di bawa kebawah tempat parkiran sepeda motor .
Sangat Menyesali atas keberangkatan kita kegunung tidak izin kepada orangtua .melainkan itu orang tua kita menghubungi diwaktu malam sampai pagi dan mencari”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun