Indramayu, 16/07/2025 - Dalam rangka mendukung program Luas Tambah Tanam (LTT) menuju swasembada pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan melakukan kunjungan studi banding ke Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kunjungan ini fokus pada penelusuran potensi padi lokal Cibatu 06, yang terbukti mampu menghasilkan panen hingga 11,8 ton per hektar secara riil di lahan petani Simalungun.
Ketertarikan terhadap padi ini bermula saat pelaksanaan panen raya beberapa waktu lalu (24/06/2025) di Simalungun.Â
Saat ditanya oleh Bupati Simalungun saat panen berlangsung, petani menyampaikan bahwa padi tersebut berasal dari Indramayu. Mendengar hal tersebut, Bupati pun langsung menginstruksikan jajaran Dinas Pertanian untuk belajar langsung ke sumbernya, Kabupaten Indramayu.
Rombongan Terdiri dari Kepala Dinas Pertanian Simalungun, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kabid Tanaman Pangan dan Kabid Penyuluhan, para penyuluh pertanian, serta staf teknis, dan Penanggung Jawab Kegiatan LTT dan Padi Gogo Kabupaten Simalungun (Kordinator Program dan Evaluasi BRMP Perkebunan) hadir mendampingi rombongan tersebut.Â
Sambutan Hangat dari Indramayu
Setibanya di Kabupaten Indramayu, rombongan diterima langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian beserta jajarannya. Dalam pertemuan, terungkap bahwa padi Cibatu 06 merupakan hasil seleksi turun-temurun oleh petani lokal, bukan hasil pemuliaan lembaga resmi. Meski belum terdaftar secara nasional, produktivitasnya telah terbukti secara empirik.
Rombongan kemudian mengunjungi petani penangkar Cibatu 06. Di lahan milik petani tersebut, diperlihatkan cara budidaya dan pengelolaan benih secara mandiri. Kondisi lahan subur dan sistem budidaya yang baik semakin menjelaskan mengapa padi ini bisa menghasilkan panen spektakuler.
Dalam diskusi, kami memberikan masukan strategis kepada pihak Dinas Pertanian Indramayu agar segera memfasilitasi proses pendaftaran varietas dan sertifikasi benih Cibatu 06. Dengan legalitas yang sah, benih ini tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh petani Indramayu, tetapi juga oleh daerah lain yang membutuhkan varietas unggul dan adaptif.
Kami juga mengusulkan agar penangkar diberdayakan melalui pelatihan kelembagaan, jejaring pasar, serta akses pembiayaan dalam rangka memperluas skala usaha benihnya.