Mohon tunggu...
Daniel Mashudi
Daniel Mashudi Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer

https://samleinad.com E-mail: daniel.mashudi@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Presidensi G20: Saatnya Indonesia Mengukir Sejarah

13 Juli 2022   17:19 Diperbarui: 13 Juli 2022   17:31 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: g20.org)

Hajatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-17 akan berlangsung di Bali pada November 2022 nanti. Indonesia saat ini memegang presidensi G20 sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, dengan serah terima dilakukan pada akhir KTT Roma (Oktober 2021).

G20 merupakan forum kerja sama yang beranggotakan 19 negara utama (Afsel, AS, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, dan Turki) dan Uni Eropa. Salah satu negara akan memegang fungsi presidensi untuk periode 1 tahun.

Meski beranggotakan "beberapa" negara, G20 mewakili lebih dari 60% populasi, 75% perdagangan, dan 80% PDB seluruh dunia. Salah satu peran nyata G20 ialah dukungannya dalam mengatasi krisis keuangan global tahun 2008.

Permasalahan global saat ini ialah pandemi dan krisis ekonomi pascapandemi. Inilah yang menjadi tantangan bagi G20, di mana Indonesia memegang presidensinya. G20 telah menginisiasi penanganan pandemi.

Penanganan yang dilakukan misalnya penangguhan pembayaran utang luar negeri negara dengan penghasilan rendah. Selain itu juga injeksi penanganan Covid-19 sebanyak >5 triliun USD (Riyadh Declaration), penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, serta pengurangan bea untuk vaksin, obat-obatan, dan lainnya.

Masalah berikutnya ialah perang antara Rusia dan Ukraina sejak Februari 2022. Perang ini tidak hanya melibatkan dua negara tersebut, tetapi juga negara-negara besar yang tergabung di dalam NATO. Negara-negara anggota G20 ada di dalam pusaran perang ini.

Perang Rusia-Ukraina dampaknya luar biasa. Krisis energi akan terjadi ketika Rusia menghentikan pasokan gas ke negara-negara Eropa. Krisis energi ini akan merembet ke krisis pangan dan permasalahan lain.

(Sumber gambar: setkab.go.id)
(Sumber gambar: setkab.go.id)

Tantangan besar dihadapi oleh Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 2022. Indonesia diharapkan mampu melakukan mediasi terhadap negara-negara G20 yang tengah berkonflik. Sehingga, setiap negara G20 bisa duduk bersama membahas solusi atas permasalahan global.

Presidensi G20 juga memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan Presidensi G20 Indonesia akan memberikan akses modal dan pasar yang lebih luas kepada lembaga keuangan dan UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun