Mohon tunggu...
Daniel H.T.
Daniel H.T. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Bukan siapa-siapa, yang hanya menyalurkan aspirasinya. Twitter @danielht2009

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bambang DH Pentolan BSH Ahok, dan “Penulis Skenario” Bu Risma ke DKI

25 Agustus 2016   19:38 Diperbarui: 25 Agustus 2016   19:45 6448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisnu Sakti Buana dan Bambang DH (Kompas.com)


Pada April – Mei 2016 beredar berbagai poster dan spanduk di beberapa kawasan di Jakarta, juga viral di media sosial suara-suara dukungan kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Bu Risma) untuk maju di pilgub DKI Jakarta 2017.

Waktu itu ada yang curiga bahwa yang berada di belakang aksi tersebut adalah pelaksana tugas (plt) Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang DH. Karena sebenarnya sudah merupakan rahasia umum bahwa dia bersama dengan kader-kader PDIP Surabaya dan Jawa Timur memang sudah lama ingin menyingkirkan Bu Risma dari kursi kekuasaannya di Surabaya, demi menaikkan wakilnya, Wisnu Sakti Buana sebagai Wali Kota Surabaya, dan demi bisa mengusungkan jago mereka kelak di pilgub Jawa Timur 2018.

Beberapa kader di PDIP DKI, terutama yang di DPRD DKI, yang bergabung dengan Bambang DH pun tentu punya kepentingannya sendiri yang klop dengan kepentingan Bambang dan kawan-kawannya itu, yakni menyingkirkan Ahok. Kebetulan, Bambang pun diam-diam punya dendam kepada Ahok.

Tetapi, ketika hal itu dikonfirmasikan kepadanya, Bambang menyangkal. Dia bahkan menyindir bahwa dia tahu, siapa sebenarnya yang berada di belakang aksi tersebut, yaitu orang yang sebenarnya berambisi menjadi gubernur DKI Jakarta, tetapi tidak mau berterus terang, dengan meminjam tangan orang lain melakukan aksi-aksi tersebut.

Sindiran tersebut jelas ditujukan kepada Bu Risma.

Jadi, di sini bertemulah kepentingan dari tiga kelompok: DPC PDIP Surabaya, DPD PDIP Jawa Timur, dan DPD DKI Jakarta. Mereka punya kepentingan-kpentingan masing-masing yang saling mengisi, yaitu menyingkirkan Bu Risma dari Surabaya dan Jawa Timur, “dibuang” ke Jakarta; dan di Jakarta, menyingkirkan Ahok dari kursi DKI-1.

Bambang DH Menolak Ahok

Pada 31 Juli 2016, memanfaatkan acara pelantikan kader di Kantor DPD PDIP DKI, Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Bambang DH memprovokasi kader-kader PDIP DKI yang hadir untuk bersama-sama dia melakukan deklarasi menolak Ahok sebagai calon petahana gubernur DKI Jakarta.

Pada kesempatanitu Bambang berseru kepada para kader PDIP DKI itu untuk tidak takut menyuarakan penolakan terhadap Ahok di bawah komandonya, karena ia siap pasang badan, bertanggung jawab sepenuhnya atas aksi penolakan tersebut, termasuk jika atas tindakannya itu dipecat dari PDIP.

Saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mulai mengarahkan sinyalnya untuk mendukung Ahok-Djarot sebagai pasangan calon petahana, pada 16 Agustus 2016 muncullah video di YouTube yang memperlihatkan segelintir kader PDIP DKI Jakarta, di dalamnya termasuk Bambang DH sendiri, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PDIP DKI Jakarta Gembong Warsono, dan anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma. Mereka menyanyikan yel-yel “Ahok pasti tumbang. Ahok pasti tumbang, ...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun