Mohon tunggu...
Daniar
Daniar Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar

Umika, Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Meminimalisir Kata "Oh" Setelah Membaca Teks Berita

28 Maret 2019   15:45 Diperbarui: 28 Maret 2019   16:20 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

           

Oleh: Iis Nia Daniar, S.S., M.Pd.

Pemberitaan Pesawat Jet Pribadi yang sering Dipakai Syahrini Bakal Digerebek, Pelakunya Di-Unfollow Inces yang ditulis oleh Teddy M. (Tea) dengan editor Teddy Malaka pada bangkapos.com adalah contoh teks berita yang mengandung unsur keambiguan. Judul teks berita tersebut menyiratkan hal yang dianggap sesuatu bersifat tindakan penyidikan dari pihak yang berwenang. Namun, setelah dibaca secara lengkap, isi berita itu tidak menyiratkan adanya sebuah penyelidikan yang bersifat serius, tetapi hanya berupa penjelasan tentang tayangan yang akan diluncurkan pada sebuah media. Perhatikan teks di atas!

Acapkali seorang pembaca tertarik pada sebuah berita hanya karena membaca judulnya, padahal judul yang tertera tidak sesuai dengan isi yang dibayangkan pembaca. Pembayangan pembaca sebelum membaca ini adalah pembuktian bahwa manusia dikuasai arus bawah sadar.

Arus bawah sadar yang mendominasi pemikiran manusia kadang-kadang menjebak manusia itu sendiri dalam situasi yang tidak menyenangkan. Pembaca telah dibawa ke alam bawah sadar sejak dari judul, tetapi pembaca segera tersadar bahwa berita tersebut hanya sebatas iklan akan adanya tayangan baru yang berkaitan dengan Syahrini ketika membaca paragraf berikut.

Terkait Syahrini, Hotman Paris Hutapea mengaku punya proyek postingan Youtube yang berhubungan dengan istri Reino Barack itu. Bahkan gara-gara proyek ini, Hotman harus membiarkan sang istri berliburan sendiri ke Tokyo. Proyek video yang saat digarap Hotman rupanya soal pesawat jet pribadi yang sering dipakai oleh Syahrini.

Sebenarnya kembalinya kesadaran pembaca akan esensi sebenarnya dari sebuah berita ini merupakan sebuah kekecewaan meskipun tingkat kekecewaannya tidak terlalu besar. Pembaca hanya akan mengucapkan kata "Oh, ...!" dalam hatinya karena ada ketidaksesuaian antara penggambaran di benak dengan isi berita. Keadaan seperti ini membuat penurunan rasa karena ekspektasi yang bertentangan.

Berikut disajikan kembali teks berita yang dapat memunculkan kata "Oh, ...!" dalam benak pembaca. Kata "Oh" ini lebih masif menyerang pembaca yang tengah menunggu hasil pengumuman sebagai peserta seleksi PPPK tahap 1.

Penggunaan kata update pada judul berita di bawah ini sudah menciptakan bayangan dalam benak pembaca yang tidak sesuai dengan isi teks. Kata update dalam bahasa Indonesia berarti 'pembaharuan'. Kata pembaharuan bermakna berita terbaru dalam konteks kalimat judul tersebut. Namun, kata "Oh" kembali muncul setelah pembaca membaca paragrap pembuka dari teks berita tersebut.

Dari sudut pembaca hal tersebut adalah "kekecewaan", tetapi dari sudut penulis berita hal tersebut adalah keberhasilan. Penulis berita sudah dianggap berhasil dalam menuliskan judul karena dapat memprovokasi arus bawah sadar sehingga pembaca membangun sendiri isi berita. Hanya dengan membaca judul berita pembaca dapat membayangkan isi berita, hal inilah yang membuat munculnya kata "Oh, ...!" dalam benak pembaca sendiri.

Judul sebuah berita memang harus dapat menarik pembaca. Akan tetapi, pemberian judul pada isi berita diharapkan terdapat kesesuaian dengan isi berita sehingga kepercayaan pembaca pada berita-berita yang berseliweran di media dapat dikembalikan. Pengembalian kepercayaan pembaca tersebut berkaitan dengan maraknya berita-berita hoax. Seorang pembaca yang kritis tentu akan menganalisis dan menyortir media-media yang layak dibaca pemberitaannya. Hal tersebut tentu akan berdampak pada popularitas media-media itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun