Suasana pagi yang cerah menghantarkan saya untuk datang ke kediaman Subekti Wiharto salah satu seniman tari muda yang sangat berbakat di Dusun Puron, Trimurti, Srandakan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Suasana desa yang sangat damai dan sejuk sudah menjadi cirikhas pedesaan. Kicauan burung liar di pagi hari menambah kesejukan hati.
Terlihat seorang pemuda sedang berduduk santai di teras rumah dengan secangkir kopi menikmati pagi yang sejuk ini. Dengan ramah menyambut kedatangan saya ke kediamannya. "Monggo pinarak lenggah mriki ngopi-ngopi hehehehe ono opo kok mruput" Sapanya dengan bahasa jawa sambal sedikit bercanda. Kemarin (18/04
Covid-19 memanglah menjadi sebuah musibah bagi seluruh aspek kehidupan, termasuk seni dan budaya. Subekti sebagai salah satu pelaku seni tari merasakan dampak tersebut. Ia yang biasanya satu bualan itu bisa pentas empat kali, akibat pandemi ini satu kali dalam sebulan itu sudah alhamdulilah. "Saya terakhir pentas itu tanggal 06 Desember tahun lalu  yang berlokasi di ndalem Ngabean Yogyakarta dan sampai sekarang sama sekali belum ada job " Kata Subekti.
Tidak hanya subekti yang merasakan dampak dari wabah virus ini. Secara garis besar kehidupan para seniman tari saat ini memang mengalami kendala dengan adanya pandemi covid saat ini . Karena adanya keterbatasan ruang-ruang untuk berkesenian dan tentunya berimbas pada penghasilan para seniman-seniman tari khususnya.
Namun dengan keadaan tersebut subekti tidak kehilangan akal dalam memanfaatkan situasi dan waktu luangnya. Dengan ketrampilannya Ia membuat kerajinan tangan yang berupa layang-layang naga. "saya berkarya dengan bentuk yang lain karena ketika saya terfokus dunia tari tentunya, saat ini dalam keadaan kurang baik dengan kondisi pandemi covid ,pertama secara ekonomi untuk kelangsungan hidup saya sangat tidak menentu akan hasil yang di dapat. Dan akhirnya saya mempunya pemikiran fenomena apa yang viral saat ini dan ternyata layang-layang naga" Alasannya saat di wawancara.
Berkat usahanya kehidupan Subekti sangat bisa di bedakan. Penghasilan subekti terhitung lebih baik di bandingkan saat sebelum pandemi. Dengan di bantu saudaranya subekti mengerjakan layang-layang naga tersebut. Dalam satu bulan dia dan saudaranya bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan mengejutkan.
Subekti berpesan kepada teman-teman sesama senian tari khususnya bahwa kita harus tetap semangat dan  harus mencari kemungkinan-kemungkinan lain supaya dalam keadaan pandemi saat ini kita tidak keterbatasan dalam berkarya, selalu menciptakan ruang-ruang untuk berkarya dan kita harus bisa merespon dalam keadaan apapun untuk mempertahankan keberlangsungan hidup tanpa meninggalkan anjuran pemerintah yg berhubungan dengan protokol kesehatan.