Mohon tunggu...
DANESTA AMELDA
DANESTA AMELDA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fapet UB

07022002

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Mahasiswa dalam Menyosong SDGs guna Menyejajarkan Indonesia dengan Negara-Negara Maju

6 Oktober 2021   21:02 Diperbarui: 6 Oktober 2021   21:10 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Program global Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yaitu Millenium Development Goals (MDGs) telah berakhir. Dari 67 indikator Millenial Development Goals (MDGs), Indonesia pada tahun 2015 mampu memenuhi 49 indikator target MDGs. Kabar ini disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dalam pidatonya pada lokakarya Development Effectiveners to Implementasi the SDGs, di Jakarta, Selasa(30/8/2016). 

Pada September 2015, organisasi  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkan program baru untuk melanjutkan MDGs yang bernama Sustainable Development Goals (SDGs) atau disebut Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). SDGs memuat 17 tujuan yang terbagi kedalam 169 target. Apabila target ini tercapai , maka dapat menjadikan kehidupan manusia yang lebih baik. Diantaranya yaitu kemiskinan,pendidikan dan lain-lain. Dari isu-isu sosial maupun pendidikan yang menjadi target dalam SDGs,sebagai insan akademis dan juga makhluk sosial mahasiswa diharapkan  mampu mengambil peran penting dalam memenuhi target pencapaian SDGs. Diantara peran tersebut seperti menjadi penghubung antara dunia kampus dan dunia luar kampus dan aktif di bidang sosial kemasyarakatan.

            Peran Mahasiswa Dalam menyongsong SDGs Guna menyejajarkan Indonesia Dengan Negara-Negara Maju

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan  (TPB) adalah program global PBB selanjutnya setelah program Millenium Development Goals (MDGs) secara resmi berakhir pada tahun 2015. SDGs mencangkup 17 tujuan yaitu diantarnya tanpa kemiskainan, tanpa kelaparan, pendidikan berkualitas, kesetaraan gender, air bersih dan sanitasi yang layak, energi bersih dan terjangkau, dan lain-lain. Dari 17 tujuan ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksanya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari generasi satu ke generasi berikutnya.

Dalam pelaksanaan program Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia telah berperan aktif. Peran Indonesia ini diantara lain menurunkan angka kemiskinan, pemberdayaan ekonomi mikro melalui UMKM , reformasi penghentian tambang ilegal, restorasi gambut, serta program substitusi bahan bakar ke bahan bakar rendah karbon seperti B30 atau penggunaan kenderaan listrik. 

Hal tersebut disampaikan oleh wakil presiden (Wapres) K.H.Ma'ruf Amin saat melakukan pertemuan dengan Executive Secretary of United Nations Economic and Social Commission for Asia or the Pacifik (UN-ESCAP) pada Jum'at (28/02/2020). Wapres juga mengungkapkan bahwa selain peran aktif dalam mendukung SDGs dan mengimplementasikanya di Indonesia, hal lainya juga tak kalah penting pembinaan kepada masyarkat tentang pentingnya menjaga dan merawat lingkungan hidup.

"kita tidak hanya memperbaiki kondisi fisik lingkungan, namun juga sambil mengedukasikan masyarakatnya. termasuk melakukan tindakan tegas terhadap perusakan lingkungan yang dilakukan. itu lebih penting" tutur Wapres. wapres juga menyampaikan  keprihatinannya atas perkembangan Virus Covid-19 yang saat ini menjadi topik pembicaraan Negara-negara didunia. Meskipun dampaknya sangat besar, Wapres menghimbau agar program-program PBB seperti SDGs tetap dapat terus berjalan (https://kominfo.go.id).

Untuk meraih pencapian target SDGs yang baik, peran pemerintah juga sangat di butuhkan, baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Karena, sebagai lembaga Eksekutif, tentu keputusan pemerintah yang baik sangat di butuhkan dalam upaya  pencapaian tujuan SDGs  2030. Keberhasilan tujuan SDGs membutuhkan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan yakni Pemerintah Pusat dan Daerah, pelaku usaha, akademisi, praktisi serta organisasi masyarakat dan media. Ungkap Amalia Adininggar Widyasanti, staff ahli  Menteri PPN/ Kepala Bappenas bidang sinergi ekonomi dan pembiayaan yang juga kepala Sekretariat Nasinal SDGs pada lokakarya yang di selenggarakan oleh Ford Foundations melalui Indonesian International Education Foundation (IIEF) (https://www.rei.or.id).

Sebagai seorang Akademisi,maka sudah seharusnya mahasiswa berperan aktif dalam upaya mewujudkan  pencapaian SDGs yang baik oleh bangsa Indonesia. Peran tersebut dapat berupa pengaabdian kepada masyarakat maupun peran-peran di bidang lainya. 

Peran dalam bidang pengabdian kepada masyarakat contohnya, mahasiswa dapat bergerak sebagai seorang Akademisi yang memberikan pembinaan terhadap masyarakat mengenai bertapa pentingnya menjaga dan merawat lingkungan serta mahasiswa juga dapat melakukan aksi terjun langsung ke lapangan untuk memancing kesadaran masyarakat akan pentingnya alam. 

Seperti yang di lakukan oleh Laskar Pemuda Pelajar Peduli Bencana (LP3B) yang melakukan kegiatan menanam 1000 pohon pada Agustus 2021. Kegiatan ini dipelopori oleh LP3B yang anggotanya terdiri dari Mahasiswa dan Pelajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun