Mohon tunggu...
Dane Soejagad
Dane Soejagad Mohon Tunggu... Duta Besar - Mahasiswa

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Merdeka di Zaman Ini

17 Agustus 2020   16:07 Diperbarui: 17 Agustus 2020   16:05 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka" ucap Bung Karno pada Pidato HUT Proklamasi tahun 1963. Pidato Soekarno rasanya masih sangat relavan hingga saat ini. Melihat kondisi bangsa yang akhir-akhir ini sudah carut marut ditambah lagi dengan pandemi yang mengekang dan menyiksa rakyat.

Merdeka, itulah kalimat yang saat ini sering kita dengar dan digaung-gaungkan oleh banyak orang, dari yang berkantong tebal hingga para eksekutif yang duduk di bangku kekuasaan. Mengibarkan dengan tinggi dan gagah Sang Saka Merah Putih. Dengan bangga mengulang catatan sejarah gemilang yang ke-75. Mendoktrin seluruh masyarakat bahwasanya kita benar-benar sudah merdeka pada hari ini. Namun di hari ini pula kemerdekaan hanya tinggal sebuah semboyan. Memaksa untuk memuaskan ruang kosong pada pikiran  para masyarakat lemah dan kecil. Karena realitanya, kata merdeka saat ini seperti hanya milik orang-orang yang berkuasa.

Bendera yang berkibar tinggi seakan menjadi saksi adanya gejolak pada demokrasi yang dibungkus halus oleh para oligarki. Mencatat rapih seluruh bukti kebijakan yang tidak memihak pada rakyat kecil. Hanya terus berpegang pada pemilik modal dan kekuasaan yang sedikit demi sedikit menggerus makna kemerdekaan sejati. Ketergantungan kepada pihak asing juga menghilangkan kepercayaan diri dan juga harga diri, yang lama kelamaan akan menghilangkan negara sendiri. Sedangkan kata Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul Madilog, "Negara yang hidup meminjam pasti menjadi hamba peminjam"

Kiranya jika zaman ini dikembalikan pada pidato Bung Karno di atas, masihkah kita dapat disebut bangsa yang merdeka? Sedangkan kemerdekaan hanya dirasa untuk mereka yang berkuasa dan bahkan menjadikan hari kemerdekaan sebagai penggiring dalam suatu kepentingan? Rakyat telah susah dengan pandemi, namun dipaksa untuk tetap turun aksi akibat mereka si elite politik.

Namun tidak bisa dihilangkan bahwasanya hari ini Indonesia pernah memproklamasikan kemerdekaannya keseluruh dunia dan dunia pun telah mengakuinya hingga saat ini. Maka telah genap usiamu wahai negeri ku, doa ku yang terbaik untuk mu, tetaplah utuh dan bersatu, lalu sekali lagi, Mari Merdeka Bangsa Ku! Dirgahayu Indonesia ku ke-75.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun