Mohon tunggu...
Danang Satria Nugraha
Danang Satria Nugraha Mohon Tunggu... Pengajar di Universitas Sanata Dharma

Selain mengajarkan ilmu bahasa dan meneliti fenomenanya di ruang publik, penulis gemar mengamati pendidikan dan dinamikanya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memaknai Pemeringkatan Perguruan Tinggi

30 Juni 2025   18:50 Diperbarui: 3 Juli 2025   20:05 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dosen, perguruan tinggi. (Sumber: KOMPAS/CHY)

"Memaknai pemeringkatan berarti mengakui keterbatasannya sambil memanfaatkan potensi informasinya, sembari tetap berpegang pada esensi sejati pendidikan tinggi: pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, pembentukan karakter, dan kontribusi nyata bagi masyarakat."

Pemeringkatan perguruan tinggi (PT) telah menjadi fenomena global yang kian marak. Dari publikasi internasional hingga lembaga domestik, berbagai daftar muncul setiap tahun, mengurutkan PT berdasarkan beragam kriteria. 

Fenomena ini tidak hanya menarik perhatian calon mahasiswa dan orang tua, tetapi juga pemerintah, industri, dan civitas akademika itu sendiri. 

Di satu sisi, pemeringkatan menawarkan gambaran sekilas mengenai kualitas institusi pendidikan, memberikan tolok ukur yang tampak jelas. 

Namun, di sisi lain, muncul pertanyaan krusial: seberapa akurat dan relevankah pemeringkatan ini dalam merefleksikan esensi pendidikan tinggi, dan bagaimana kita sebaiknya memaknainya di tengah kompleksitas dunia akademik?

Di Balik Angka

Pemeringkatan perguruan tinggi seringkali didasarkan pada serangkaian indikator kuantitatif yang beragam, yang bertujuan untuk mengukur berbagai aspek performa universitas. 

Indikator ini mencakup reputasi akademik yang dinilai melalui survei sejawat, jumlah publikasi ilmiah dan sitasi yang menunjukkan produktivitas dan dampak penelitian, rasio mahasiswa-dosen sebagai cerminan kualitas pengajaran dan interaksi, hingga pendapatan dari industri dan mahasiswa internasional yang mengindikasikan relevansi global dan kolaborasi. 

Lembaga pemeringkat besar seperti QS World University Rankings, Times Higher Education (THE), atau Academic Ranking of World Universities (ARWU) masing-masing memiliki metodologi yang unik dan spesifik, dengan memberikan bobot berbeda pada setiap kriteria. 

Sebagai contoh, QS dikenal memberikan bobot besar pada reputasi akademik yang didapatkan dari survei peer review dan pemberi kerja, mencerminkan persepsi global terhadap kualitas pengajaran dan lulusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun