Mohon tunggu...
Danang Pamarsudi
Danang Pamarsudi Mohon Tunggu... Lainnya - Danang

Mahasiswa UNS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Chat Cuma di R, Sadar Anda Bukan Prioritas

14 November 2020   12:35 Diperbarui: 14 November 2020   18:53 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Chat Cuma Di R, Sadar Anda Bukan Prioritas"

Pernahkan pesan Anda cuma dibaca saja? Tenang itu bukan masalah. Lebih baik anda positif thinking aja tentang hal tersebut. Anda tampaknya membuat semua pengorbanan sepanjang waktu untuk hubungan cinta ini, tetapi pasangan Anda jarang melakukan apa pun untuk Anda. Mungkin pasangan Anda tidak tau bahwa perasaan kasih sayang Anda kepada sang kekasih sangatlah besar.


Apa dia lupa yang membuat Anda tersenyum sendiri saat menerima pesan darinya, mungkin dia tidak tau bagaimana perasaaan Anda kepada dia, Anda sendiri pasti pernah mengalami lupa? Ya pasti pernahkan. Lupa memanglah hal yang wajar tapi jika lupa terus-menerus menurut orang lain pasti hal yang tidak masuk akal.


Entah kenapa saat Anda lagi berantem dengan pasangan, selalu Anda yang meminta maaf duluan. Justru malah sering Anda mengalah demi kelangsungan hubungan Anda. Jika ada masalah entah itu masalah sepele atau masalah besar, pasti Anda yang menjadi jalan tengahnya demi memperbaiki hubungan tersebut dan tampaknya pasangan Anda santai saja seolah tidak mempunyai dosa. Serasa hubungan tersebut hanya tanggung jawab Anda sendiri. Pasangan anda hanya menjatuhkan beban kepundakmu saja tanpa dia mau mencari jalan keluar masalah tersebut. Jarang membalas pesan, jarang juga mengangkat telepon. Dia hanya akan cepat dalam melakukan keduanya jika dia memerlukan sesuatu. Atau jika dia ingin kamu melakukan sesuatu. Dalam sebuah hubungan, tentu komunikasi merupakan hal yang penting. Namun jika untuk berkomunikasi saja dia malas, maka kamu seharusnya tidak menahan diri terlalu lama untuk pergi darinya.


Ada orang yang berpikir bahwa tidak ada harapan untuk mendapatkan seseorang yang disuka. Daripada merusak hubungan, lebih baik perasaan dipendam. Tapi jika perasaan itu sudah tidak dibisa dipendam maka sampaikan saja apa yang Anda rasakan. Meski tidak mudah, mengungkapkan perasaan perlu dilakukan. Lakukan itu pada momen yang tepat agar pesannya benar-benar tersampaikan dengan baik. Agar pasangan Anda menerima dengan tulus, setulus hatinya. Anda yang akan merasa tertekan dan tersiksa dalam hubungan ini tanpa pernah menyuarakannya.


Anda sendiri sadarkan,bahwa Anda selalu mentolerir segala yang dilakukan pasangan? Seperti contoh : dia lupa dengan tanggal-tanggal penting, dia lupa membalas chat Anda, dia yang sering telat saat ketemu bahkan dia tidak datang saat Anda telah melakukan perjanjian dengan pasangan Anda sendiri, seolah dia itu tidak peduli dengan hubungan Anda ini.


Apakah Anda tidak bosan sering mengalah terus? Pastinya Anda akan menjaga hubungan ini dengan semaksimal mungkin. Kata “maaf” memanglah mudah terucap dari bibir Anda. Tapi coba Anda sadari bahwa pasangan Anda pernah gak sih meminta maaf kepada Anda? Pasti Anda yang selalu meminta maaf, entah Anda yang takut kehilangan atau pasangan Anda yang tidak peduli.


Wihhhh tiba-tiba ada notif dari pasangan Anda, setelah dibaca ternyata pasangan Anda mengirim pesan “bisa engga nganterin aku?” Nah dia bakalan chat Anda jika pasangan Anda ada butuhnya saja dan akan dibuang selesai dibutuhkan. Seperti peribahasa habis manis sepah dibuang. Hal seperti itu sudah biasa dilakukan oleh pasangan, maka dari itu Anda sudah tidak kaget lagi dengan masalah seperti itu.
Anda pasti merasakan bahwa setiap perlakuan atau pemberian adalah bentuk kasih sayang terhadap pasangan. Anda lama-lama akan merasa bosan sebab,pasangan Anda tidak pernah menghargai Anda sebagai pasangannya sendri, sedangkan hubungan itu dijalani oleh kedua orang tidak satu orang saja. Sadarlah Anda hanya akan dicari bila dia membutuhkan diri anda. Dan carilah pasangan yang menghargai pengorbanan Anda. Sadar Anda itu bukan prioritas, Anda hanya dianggap sebagai babu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun